Setelah Donor Darah, Kapan Saya Boleh Mulai Olahraga Lagi?
Tak hanya bisa membantu orang yang membutuhkan, dari donor darah ada banyak kegunaan yang dapat Kamu dapatkan. Banyak orang yang sudah mencoba donor darah sekali, lalu jadi ketagihan dan akhirnya melakukan kegiatan ini rutin. Jika ingin coba, pastikan {{tubuh}} Kamu dalam kondisi yang prima dan telah memenuhi syarat donor darah. Hal ini berlaku juga bagi para atlet atau Kamu yang suka berolahraga. Kamu mungkin pernah bertanya-tanya, apakah boleh olahraga setelah donor darah? Kalau boleh, kapan waktu terbaiknya? Tenang, semua jawabannya bisa Kamu dapatkan lewat review berikut ini.
Bolehkah olahraga setelah donor darah?
Dikutip dari Livestrong, setiap kantong darah yang Kamu donasikan bisa menyelamatkan tiga orang yang membutuhkan. Selain bertujuan {untuk} menolong orang lain, Kamu pun akan mendapatkan manfaat donor darah bagi kesehatan Kamu sendiri.
Setelah berhasil donor darah, Kamu biasanya dianjurkan {untuk} istirahat dan makan makanan tertentu guna memulihkan kesehatan Kamu. Akan tetapi, bagi Kamu yang telanjur punya jadwal nge-gym atau olahraga setelah donor darah, apakah boleh langsung mulai olahraga?
Kabar baiknya, Kamu boleh kembali melakukan olahraga setelah donor darah! Namun, sebaiknya berikan jeda beberapa waktu {untuk} memastikan {{tubuh}} Kamu kembali pulih seperti semula.
Sebagai langkah awal, mulailah dengan olahraga ringan diawal. Contohnya dengan jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Setelah itu, perhatikan reaksi {{tubuh}} Kamu.
Bila Kamu merasa baik-baik saja alias tidak ada masalah yang berarti, Kamu boleh melanjutkan olahraga tersebut. Akan tetapi sebaliknya, kalau Kamu justru merasa lemas atau mulai pusing saat olahraga setelah donor darah, sebaiknya segera {{duduk}} atau berbaring sampai Kamu merasa lebih baik.
Olahraga apa saja yang boleh dilakukan setelah donor darah?
Sebenarnar, Kamu boleh melakukan olahraga setelah donor darah, apa pun jenisnya yang Kamu sukai. Entah itu olahraga yang ringan sampai olahraga berat. Akan tetapi, hal ini tergantung juga dari seberapa banyak darah yang Kamu donorkan.
Palang Merah Amerika menyarankan Kamu {untuk} menghindari olahraga berat atau angkat beban minimal 5 jam setelah donor darah. Bahkan, beberapa pakar kesehatan mengatakan sesungguhnya sebaiknya menunggu selama 1 hari alias keesokan harinya sebelum melakukan olahraga berat. Kenapa begitu?
Ini akibat jenis olahraga berat tentu membutuhkan energi yang lebih ekstra, dibandingkan saat Kamu melakukan olahraga yang lebih ringan. Itulah kenapa pada saat Kamu baru saja donor darah, Kamu harus benar-benar pulih {{dulu}} sebelum memulainya kembali.
Orang yang melakukan donor darah umumnya akan kehilangan 8-10 persen dari total volume darahnya. Akan tetapi tenang saja, sel-sel darah yang hilang saat donor akan kembali beregenerasi setidaknya dalam waktu 24-48 jam setelah donor darah.
Sedangkan, proses produksi sel darah merah yang lengkap membutuhkan waktu yang lebih lama, yaitu 4-6 ahad. Kondisi ini sebenarnar tidak akan mengganggu kemampuan Kamu {untuk} berolahraga. Namun bagi Kamu yang ingin melakukan olahraga berat atau sedang dalam pelatihan, hal ini bisa berdampak pada kesehatan Kamu.
Seperti yang mungkin sudah Kamu ketahui, sel darah merah terlibat dalam proses pengangkutan oksigen ke seluruh bagian {{tubuh}}. Jika jumlah sel darah merah ini sedikit atau tidak optimal, maka {{tubuh}} Kamu bisa jadi akan cepat lemas akibat kekurangan oksigen. Akibatnya, olahraga Kamu jadi kurang maksimal.
Selain itu, hal ini juga bertujuan {untuk} menangkal efek samping yang mungkin terjadi jika Kamu memaksakan diri {untuk} olahraga setelah donor darah. Mulai dari pusing, mual, cedera, sampai pingsan.
Cara mempercepat pemulihan setelah donor darah
Ada banyak cara yang dapat Kamu lakukan supaya pemulihan {{tubuh}} jadi lebih cepat setelah donor darah. Selain dengan olahraga yang cukup, pemilihan jenis makanan yang tepat dapat membantu mempercepat pemulihannya.
Ada baiknya, pilihlah makanan yang kaya akan zat besi, di antaranya:
- Hati sapi atau ayam
- Daging merah tanpa lemak, seperti daging sapi, kambing, atau domba
- Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang kedelai, atau kacang hitam
- Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, atau kangkung
- Tahu
- Daging ayam
- Kuning telur
Semua jenis makanan tersebut dapat meningkatkan asupan zat besi dalam darah. Selain itu, perbanyaklah minum air putih supaya kebutuhan cairan {{tubuh}} tetap terpenuhi dan menangkal dehidrasi.