Sering Dipaksa Nikah Oleh Keluarga? Coba 3 Cara Ini untuk Menghadapinya
Menikah memang keputusan pribadi tetapi tak langka banyak pihak yang justru {{turut}} campur bahkan cenderung memaksa, salah satunya keluarga. Lontaran pertanyaan “kapan nikah” atau pernyataan “kok gak nikah-nikah” kerap menjadi teror nyata yang tak langka membuat stres apalagi jika datang dari keluarga sendiri. Supaya tak lagi bingung dan stres memikirkan berbagai tuntutan ini, yuk lakukan beberapa hal ini saat dipaksa menikah.
Hal yang perlu dilakukan saat dipaksa menikah oleh keluarga
Ada banyak sebab mengapa seseorang belum menikah. Dari mulai belum menemukan pasangan yang tepat, belum yakin dengan pasangannya kali ini, atau mungkin masih mempunyai tujuan karier yang ingin dicapai. Sayangnya, berbagai sebab ini kerap tak dipedulikan oleh pihak luar termasuk keluarga yang pada akhirnya Kamu terus diberondong omongan “ayo dong cepetan nikah”. {Untuk} mengatasinya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan saat dipaksa menikah, yaitu:
1. Tanggapi dengan santai
Menanggapi dengan serius tuntutan {untuk} menikah dari keluarga hanya akan membuat Kamu stres. Oleh karena itu, bersikaplah sedikit lebih santai. Anggap saja permintaan menikah ini sebagai perwujudan kasih sayang. Awalnya pasti sulit tetapi lama-lama Kamu akan kebal dan tak lagi sensitif.
Kamu bisa saja menanggapinya dengan candaan seperti “jodohnya masih disimpan nih” atau “{{tunggu}} tabungan tiga digit {{dulu}} yaa”. Memberikan jawaban yang tak terlalu serius akan jauh lebih baik ketimbang menanggapinya dengan kekesalan yang dapat menguras energi.
2. Ungkapkan alasannya
Jika candaan tak mempan {untuk} memberhentikan semua paksaan tersebut, maka cobalah {untuk} menyebutkan alasannya, apalagi pada orangtua. Terkadang orangtua merasa khawatir sesungguhnya anaknya terlalu sibuk bekerja sampai lupa mencari pasangan hidup. Padahal nyatanya, bukan itu sebab mengapa sampai kali ini belum juga menikah. Supaya orangtua Kamu tak terus menuntut {untuk} menikah, maka ungkapkanlah sebab sebenarnya dengan jujur.
Menurut Rachel Sussman, terapis dan pakar hubungan di New York, mengutarakan sebab yang sebenarnya pada orangtua ataupun keluarga bisa jadi kuncinya. Dengan begitu, akibat orang lain tidak banyak tahu kondisi Kamu kali ini sampai memutuskan belum mau menikah {{dulu}}. Jadi. jangan pernah malu {untuk} membicarakan hal ini pada keluarga terutama orangtua.
Sebenarnya maksud orangtua menuntut Kamu {untuk} segera menikah itu pasti baik. Mungkin mereka ingin mengantar Kamu menikah selagi masih diberi kesehatan atau ingin segera menggendong cucu di masa tuanya. Akan tetapi, sering kali memang caranya kurang tepat.
Oleh karena itu coba atur waktu yang tepat dan katakan pada orangtua apa sebab Kamu belum mau menikah. Katakan juga pada orangtua sesungguhnya dengan menuntut terus menerus justru membuat stres dan semakin takut. Percayalah orangtua Kamu pasti akan mengerti jika Kamu menjelaskannya secara baik-baik. Kamu dapat mempraktikkan cara ini pada anggota keluarga yang terus-terusan menanyai perihal pernikahan.
3. Alihkan pembicaraan
Jika kedua cara tersebut tak juga mempan, sebaiknya alihkan pembicaraan pada saat mulai menjurus ke arah pernikahan. Kamu berhak {untuk} tidak memberikan jawaban dan mengalihkannya pada saat Kamu mulai muak dengan berbagai tuntutan tersebut.
Jangan bebani diri sendiri dengan memikirkan tuntutan {untuk} menikah yang datang dari keluarga. Andalah yang punya kendali atas berbagai keputusan besar yang akan Kamu buat dalam hidup termasuk menikah. Tidak ada aturan sesungguhnya menikah haruslah cepat tetapi menikahlah kapan pun Kamu merasa siap menjalaninya.