Fakta Unik Kesehatan

Selain Rasanya Unik, Ini 5 Khasiat Utama Sarsaparilla Bagi Kesehatan

Sarsaparilla dikenal sebagai bahan dalam minuman jadul yang cukup populer. Di Indonesia sendiri, minuman ini sangat dikenal sampai sekarang. Minuman ini mempunyai rasa manis, asam, seperti soda. Ternyata, sarsaparilla adalah tumbuhan yang mempunyai banyak kegunaan {untuk} kesehatan. {Untuk} lebih jelasnya, berikut ulasannya.

Kegunaan sarsaparilla {untuk} kesehatan

sarsaparilla adalah
Sumber: Subaru.info

Sarsaparilla adalah tumbuhan tropis dari genus Smilax. Akar tumbuhan ini sudah digunakan sejak berabad-abad yang lalu {untuk} mengatasi berbagai masalah kesehatan. Dilansir dari Healthline, saponin, bahan kimia dalam tumbuhan sarsaparilla, dapat membantu mengurangi nyeri sendi, gatal-gatal, dan membunuh bakteri. Selain itu, senyawa lain di dalamnya juga membantu mengurangi peradangan dan melindungi hati dari kerusakan.

{Untuk} lebih jelasnya, berikut kegunaan tumbuhan sarsaparilla {untuk} kesehatan:

1. Meredakan psoriasis

Sarsaparilla adalah tumbuhan yang ternyata dapat membantu memperbaiki lesi kulit pada orang dengan psoriasis. Pada sebuah penelitian yang diterbitkan di  International Immunipharmacology, para peneliti menduga sesungguhnya sebuah steroid utama sarsaparilla, yaiti sarsaponin, bisa mengikat endotoksin.

Endotoksin adalah senyawa yang mengakibatkan lesi kulit pada pasien psoriasis. Sarsaponin dipercaya bisa membantu membuang endotoksin dari dalam {{tubuh}}.

2. Mengurangi nyeri sendi

Tumbuhan sarsaparilla adalah antiradang yang kuat. Oleh akibat itu, tumbuhan yang satu ini bisa membantu mengatasi berbagai macam nyeri sendi (arthritis) seperti rematik dan pembengkakan lain yang disebabkan oleh asam urat.

3. Sebagai obat sifilis dan kusta

Kandungan senyawa di dalam sarsaparilla ternyata mampu melawan bakteri berbahaya dan mikroorganisme lain yang menyerang {{tubuh}}. Meski mungkin tidak berfungsi seampuh antibiotik dan antijamur yang ada, ekstrak tumbuhan ini ternyata telah digunakan sejak berabad-abad yang lalu {untuk} menyembuhkan penyakit kusta dan sifilis.

Sifilis dan kusta adalah penyakit yang serupa-sama disebabkan oleh serangan bakteri. Dalam sebuah kajia penelitian, didapati fakta sesungguhnya sarsaparilla mengandung 18 senyawa yang mempunyai efek antimikroba pada bakteri dan melawan jamur.

4. Melindungi liver dan membuang racun dalam {{tubuh}}

Kajia penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan sesungguhnya sarsaparilla mampu menangkal kerusakan hati. Ini akibat sarsaparilla kaya akan antioksidan jenis flavonoid. Flavonoid mampu memperbaiki hati yang rusak dan mengembalikan fungsi normalnya.

Selain itu, kajia penelitian yang diterbitkan di jurnal Pharmaceutical Biology menemukan fakta sesungguhnya sarsaparilla mempunyai efek hepatoprotektif (melawan kerusakan dan penyakit hati). Hal ini akibat ada kandungan antioksidan, asam, dan sterol dalam sarsaparilla.

Tidak cumna itu, sarsaparilla juga meningkatkan produksi urine dan keringat. Dengan begitu, tumbuhan yang satu ini bisa membantu menghilangkan penumpukan cairan di {{tubuh}}. Teh yang terbuat dari akar sarsaparilla juga berfungsi {untuk} membersihkan darah, memperbaiki fungsi hati, dan membuang racun dari dalam {{tubuh}}.

5. Antitumor dan menangkal kanker

Banyak kajia penelitian yang menemukan bukti sesungguhnya ekstrak yg didapat di dalam akar, batang, daun, dan buah sarsaparilla liar mampu membantu menangkal kanker. Nah, ternyata hal ini dikaitkan dengan kandungan steroid alami dan saponin di dalamnya. Kandungan-kandungan tersebut membantu penyerapan obat atau herbal lain, mengurangi peradangan, dan mempunyai sifat antipenuaan.

Kajia penelitian yang dilakukan di University of Queensland di Australia menemukan bukti sesungguhnya sarsaparilla mengandung lima saponin steroid, termasuk dua saponin furostanol yang dikenal dengan sarsaparilloside B dan sarsaparilloside C. Setelah diteliti, saponin ternyata bisa membantu membunuh sel kanker, terutama yang memengaruhi lapisan usus besar.

Selain itu, sarsaparilla mengandung lusinan zat antiradang, asam antioksidan, antipenuaan, dan bahan kimia lain yang menurunkan stres oksidatif penyebab kerusakan sel.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button