Punya Fantasi Seks Sesama Jenis, Apa Artinya Saya Homoseksual?
Dari sekian banyak jenis fantasi seksual yang ada, Kamu mungkin bertanya-tanya apakah suka berimajinasi berhubungan seks sesama jenis, entah itu pria dengan pria atau wanita dengan wanita, itu wajar atau tidak. Padahal Kamu yakin Kamu seorang heteroseksual alias penyuka lawan jenis. Apakah fantasi seks dengan sesama jenis menandakan Kamu sebenarnar gay atau lesbian?
Dari mana datangnya fantasi seks?
Mempunyai fantasi seksual tidak lalu menandakan seseorang tersebut tidak normal. Fantasi itu sendiri adalah kemampuan mental atau aktivitas membayangkan suatu hal, terutama hal yang mustahil, tak pernah terbayangkan sebelumnya, atau di luar akal sehat.
Fantasi dapat diartikan sebagai situasi/skenario menyenangkan yang Kamu pikirkan dan Kamu inginkan terjadi, tapi tidak mungkin terjadi atau dilakukan. Contohnya seperti saat Kamu membayangkan menjadi seorang Raja atau Ratu yang tinggal di istana megah di atas awan sewaktu kecil {{dulu}}.
Fantasi bisa muncul akibat dirangsang oleh banyak hal dari luar dan dalam diri. Mulai dari kepribadian, daya imajinasi dan rasa penasaran, sampai akibat mendapat rangsangan cerita dari orang lain, {{buku}} bacaan, film, gambar, musik. dan lain sebagainya.
Bahkan tidak sedikit orang yg tidak tahu asal-usul penyebab munculnya fantasi seks mereka. Sebab ada juga fantasi yang dapat muncul secara spontan tanpa direncanakan dan tidak disadari sebelumnya.
Fantasi berhubungan seks sesama jenis padahal saya straight, apa ini normal?
Mempunyai fantasi seks itu wajar dan normal. Akan tetapi, tidak semudah itu {untuk} bisa langsung menyimpulkan apakah artinya Kamu benar-benar gay atau lesbian hanya akibat berfantasi seks sesama jenis. Hal ini pun didukung oleh sebuah kajia penelitian dari sekelompok tim peneliti Boise State University yang diterbitkan dalam jurnal daring The Journal of Sex Research.
Kajia penelitian ini mewawancarai hampir 500 wanita heteroseksual (penyuka sesama jenis) yang pernah mempunyai fantasi seks bercinta sesama jenis, pernah mempunyai ketertarikan pada sesama wanita, pernah setidaknya sekali berciuman bibir dengan wanita, dan yang pernah bereksperimen berhubungan intim dengan sesama wanita sebelumnya.
Meski semua faktor di atas menjurus pada “karakteristik” homoseksualitas, kebanyakan wanita yang terlibat dalam kajia penelitian tersebut secara tegas menyatakan mereka adalah straight dan hanya tertarik pada pria, baik secara romantis dan seksual. Kecenderungan mereka membayangkan atau mendekati sesama perempuan hanya sebatas afeksi pada sesama wanita dan juga {untuk} mengapresiasi {{tubuh}} wanita.
Fantasi bukan kenyataan
Terlepas dari itu, wanita-wanita tersebut tidak bisa menempatkan diri pada situasi yang mengharuskan mereka menjalani hubungan asmara serius dengan sesama perempuan.
Mereka juga tidak pernah terlintas {untuk} berniat serius memulai hubungan sesama jenis bahkan setelah diminta merenungkan kemungkinan alternatif. Pun dengan beberapa wanita yang pernah mencoba bereksperimen berhubungan seks sesama jenis; mereka mengaku justru malah merasa aneh dengan pengalaman itu setelahnya.
Fantasi bukan berarti sebuah kenyataan, atau pun harus diwujudkan menjadi nyata. Tidak semua hal yang Kamu fantasikan dan bayangkan tentang seks itu benar-benar keinginan terdalam hati nurani Kamu, ungkap Elizabeth Morgan, seorang profesor ilmu psikologi yang juga terlibat dalam kajia penelitian tersebut.
Maka dari itu, Kamu tidak perlu langsung panik dan mencap diri Kamu sebagai seorang homoseksual setelah membayangkan bercinta dengan sesama jenis.
Lalu, apa yang menyebabkan seseorang gay atau lesbian?
Apa yang menyebabkan seseorang gay atau lesbian belum dapat dipastikan. Faktor-faktor yang menentukan orientasi seksual manusia dipercaya berangkat dari sejumlah fenomena kompleks.
Berbagai teori sains modern yang berkembang sejauh ini menunjukkan sesungguhnya homoseksualitas sedikit banyak sudah ditentukan sejak dalam kandungan berkat kode genetik khusus bernama Xq28 yang membedakan homoseksual dengan heteroseksual.
Beberapa peneliti lain berteori sesungguhnya kecenderungan homoseksualitas mungkin dapat dipengaruhi oleh trauma masa kecil dan faktor lingkungan lainnya.
Jika saya “normal”, bisakah nanti menjadi gay?
Banyak orang yang masih beranggapan sesungguhnya homoseksualitas dan heteroseksualitas adalah dua ujung yang saling bertolak belakang. Padahal, daya tarik manusia adalah hal yang kompleks.
Contohnya, beberapa pria mungkin menganggap mereka heteroseksual, tapi mempunyai daya tarik secara intelektual, emosi, atau platonik pada laki-laki lain. Mereka tertarik pada pria yang berkepribadian kuat dan cerdas, tapi tidak tertarik secara fisik {untuk} berhubungan seksual. Hal ini bisa dianggap sebagai daya tarik murni dan tidak selalu diartikan sebagai kecenderungan homoseksualitas.
Sejumlah peneliti percaya orientasi seksual seorang individu cenderung muncul sejak lahir dan menetap tidak berubah seumur hidupnya. Meski begitu, seseorang bisa menyadari orientasi seksualnya di berbagai momen dalam hidup mereka. Sementara yang lainnya sudah bisa menyadari preferensi seksual mereka sejak usia dini, orang-orang tertentu baru mulai memahami dan merangkul orientasi seksual mereka di usia dewasa.
Pada intinya, hanya Kamu sendirilah yang paling tahu dan memahami siapa diri Kamu sebenarnya.Ini adalah suatu proses refleksi diri yang bisa terjadi pada saat seseorang mempertanyakan orientasi seksual pribadi. Tidak berarti membayangkan bercinta sesama jenis lalu pasti akan membuat Anda gay, lesbian atau biseksual.