Psstt… Ternyata Nge-gosip Bareng Pasangan Membuat Hubungan Makin Mesra!
Dengan siapa Kamu biasanya suka bergosip? Teman meja sebelah di kantor atau di grup chat bersama sahabat? Sebagian orang malah mungkin lebih suka bergosip bareng pasangan sendiri. Eits, tidak perlu khawatir dicap “pasangan tukang gosip” akibat pada dasarnya, gosip bareng pasangan bisa menguatkan ikatan batin Kamu berdua! Dengan bergosip, Kamu dan pasangan jadi jauh lebih nyambung akibat satu frekuensi pemikiran.
Psstt… Asalkan bahan gosipnya tidak melebar ke arah mengolok-olok atau mencemarkan nama baik orang lain, ya.
Ternyata, suka gosip bareng pasangan banyak manfaatnya
Meski kata “gosip” dan wanita sulit dipisahkan, nyatanya pria pun juga suka bergosip. Bahkan melansir Telegraph, pria jauh lebih gila gosip dan rela menghabiskan lebih banyak bergosip dari perempuan. Setidaknya begitulah yang disimpulkan oleh sebuah survei daring secara global yang diprakarsai oleh One Poll.
Maka dari itu, sepertinya tidak salah jika sesekali kita gosip bareng pasangan. Selain membuat lebih nyambung, tahu tidak apa lagi manfaatnya?
1. Meredakan stres
Sebuah kajia penelitian dari University of California, Berkeley, mengatakan bergosip dengan pasangan adalah pelarian yang cukup mampu {untuk} menghilangkan stres, kepenatan, dan pikiran negatif.
Menurut peneliti, menceritakan atau mendiskusikan perilaku buruk seseorang dengan orang lain (dalam konteks ini adalah pasangan Kamu) adalah sebuah bentuk curhat yang mendorong Kamu merasa lebih baik. Terlebih lagi, gosip biasanya mengandung obrolan ringan yg tidak membuat otak harus berpikir keras lagi {untuk} mencernanya.
Bergosip akan membuat Kamu dan pasangan bebas berdiskusi, berbicara, dan tertawa yang pada akhirnya membantu membilas pikiran negatif yang menumpuk di kepala. Imbasnya, {{tubuh}} pun jadi lebih bugar pula.
2. Menghidupkan suasana
Kajia penelitian menunjukkan sesungguhnya rasa bosan dan stres sering menjadi penyebab utama mengapa seseorang senang gosip. Hal ini juga berlaku pada sebuah hubungan.
Pada saat kehabisan topik pembicaraan, beberapa wanita ataupun pria seringkali menyelipkan gosip di sela-sela topik oborolan. Nah, gosip-gosip inilah yang ahirnya dapat membuat obrolan bersama pasangan menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Selain itu, Menurut peneliti dari University of Pavia di Italia, bergosip dapat meningkatkan kadar oksitosin, atau yang disebut dengan hormon cinta. Kadar oksitosin meningkat setelah seseorang bertukar gosip, dibandingkan bila hanya melakukan percakapan basa-basi.
3. Belajar dari pengalaman orang lain
Ini adalah sebuah kegunaan yang paling penting buat pasangan yang suka bergosip.
Dengan bergosip, Kamu secara tidak langsung mengingatkan satu sama lain {untuk} berhati-hati supaya perilaku buruk yang digosipkan itu tidak ikut merugikan hubungan Kamu berdua. Sederhananya, Kamu dan pasangan akan mirip-sama belajar dari pengalaman dan perilaku orang lain {untuk} memaknai arti hubungan itu ke depannya.
Contohnya seperti ini, Kamu bergosip dengan pasangan soal si tetangga yang baru saja cerai akibat diselingkuhi. Nah secara tidak langsung Kamu jadi memperingatkan pasangan (dan tentunya diri sendiri) {untuk} berpikir dua kali jika terbersit niat melakukan hal yang serupa.
Begitu pula sebaliknya. Sebuah kajia penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Groningen, Belanda menemukan sesungguhnya mendengar cerita baik tentang orang lain dapat menggenjot motivasi satu sama lain {untuk} mengembangkan kemampuan diri supaya jadi lebih baik lagi.
Contohnya, ada teman Kamu yang sukses membangun bisnis dengan pasangannya setelah jatuh bangun melalui berbagai rintangan. Nah, hal inilah yang secara tak langsung membuat Kamu merasa termotivasi {untuk} sama-sama berkembang bersama pasangan Kamu.
4. Ajang introspeksi diri
Bahkan, gosip negatif pun sebenarnya bisa memberikan pengaruh positif pada diri kita. Sebuah studi yang diterbitkan dalam bulentin Personality and Social Psychology menemukan sesungguhnya pada saat Kamu tahu ada orang lain yang menggosipkan Kamu berdua, maka Kamu dan pasangan akan lebih mungkin {untuk} introspeksi diri dan secara perlahan mengubah perilaku {untuk} menjadi yang lebih baik.