Asmara & Intim

Meski Tujuannya Baik, Hindari Berbohong Soal 4 Hal Ini Pada Pasangan

Kamu, pasangan Kamu, atau siapa pun tentu tidak suka dibohongi, apalagi oleh pasangannya sendiri. Sebab dalam suatu hubungan, Kamu percaya sesungguhnya segala sesuatunya perlu disampaikan secara terbuka {untuk} menangkal kecurigaan. Akan tetapi, ada kalanya Kamu terpaksa harus berbohong pada pasangan akibat suatu hal, tapi yang pasti {untuk} kebaikannya.

Meskipun tujuannya baik, sebisa mungkin hindari membohongi pasangan sendiri. Apalagi bila hal tersebut menyangkut hal-hal berikut ini.

Kenapa ada orang yang rela membohongi pasangannya?

pasangan positif mengidap HIV

Berbohong demi kebaikan alias white lie sering kali dipilih sebagai jalan pintas bagi sebagian orang. Bahkan seorang psikolog asal Amerika Serikat, Susan Orenstein, Ph.D.,  menyebutkan sesungguhnya hal ini wajar dilakukan dalam hubungan yang sehat.

Menurut sebuah kajia penelitian dalam Western Journal of Speech Communication tahun 2009, ada empat hal yang menyebabkan seseorang rela berbohong pada pasangan demi kebaikan, yaitu:

  1. Menghindari rasa malu
  2. Mengurangi risiko bertengkar dengan pasangan
  3. Menghindari sebuah pertemuan yg tidak diinginkan
  4. Mengakhiri suatu hubungan

Ya, ada orang yang rela berbohong pada pasangannya supaya bisa segera mengakhiri hubungan. Biasanya, kebanyakan orang menggunakan kalimat “Maaf kamu terlalu baik buat aku. Aku nggak pantas buat kamu” kepada pasangannya sebagai senjata supaya bisa segera putus.

Hal ini bukan termasuk berbohong {untuk} kebaikan (white lies), lho! Pasalnya, Kamu melakukannya hanya {untuk} melindungi perasaan Kamu sendiri. Padahal, tujuan “berbohong demi kebaikan” yang sesungguhnya adalah menyelamatkan perasaan Kamu berdua demi tujuan Kamu sendiri.

Misalnya seperti ini, pasangan rela berkutat di dapur {untuk} menyiapkan makanan kesukaan Kamu malam ini, tapi ternyata rasanya keasinan. Yang ada, Kamu terpaksa berbohong di depan pasangan dan mengatakan sesungguhnya makanan buatannya sangat lezat.

Kejadian ini baru bisa dikategorikan sebagai white lies alias berbohong demi kebaikan. Sebab, yang Kamu lakukan ini bertujuan {untuk} menyenangkan satu sama lain dan menjadikan suasana makan malam Kamu berdua jadi romantis dan harmonis.

Hindari berbohong pada pasangan soal hal ini

Sebisa mungkin, bersikaplah terbuka pada pasangan Kamu. Entah itu kabar baik atau buruk, selalu diskusikan dengan pasangan supaya mendapatkan jalan keluar terbaik.

Akan tetapi, bila Kamu memang terpaksa harus berbohong pada pasangan, sebaiknya hindari berbohong soal hal-hal berikut ini. Alih-alih menyenangkan pasangan, kebohongan ini ternyata justru bisa merusak keharmonisan Kamu berdua!

Berikut ini berbagai kebohongan yg tidak boleh Kamu utarakan pada pasangan, yaitu:

1. “Nanti aku telepon lagi”

bukan pasangan hidup yang tepat

Pada saat dirundung jadwal rapat dan pekerjaan kantor yang bertubi-tubi, Kamu mau tak mau harus berbohong pada pasangan dengan mengatakan sesungguhnya Kamu akan segera meneleponnya nanti. Hati-hati, hal ini justru bisa memicu pertengkaran!

Kalau memang tidak bisa, Kamu tak perlu mengumbar janji seperti itu. Kamu mungkin berpikir sesungguhnya hal ini bisa sedikit mengurangi kecemasan pasangan. Padahal yang telah terjadi justru sebaliknya.

Pada saat pada akhirnya Kamu tidak bisa memenuhi janji tersebut, percayalah sesungguhnya pasangan Kamu akan kecewa berat akibat telanjur menaruh harap {untuk} ditelepon oleh Kamu.

2. “Aku nggak akan melirik wanita/pria lain”

pria suka lirik wanita lain

Kebohongan yang satu ini mungkin paling sering Kamu atau pasangan lakukan selama masa berpacaran. Ya, hal ini diungkapkan dengan harapan Kamu berdua akan langgeng dan tidak melirik wanita atau pria lain.

Pada saat Kamu tidak sengaja sering menelepon atau chatting dengan lawan jenis, selain pasangan Kamu, ini artinya Kamu secara tidak sadar sudah tertarik dengan orang lain. Atau, Kamu sudah berbohong pada pasangan soal hal ini.

Kamu mungkin menutup-nutupi ini dari pasangan akibat takut ia marah. Akan tetapi bagaimanapun, sebaiknya bersikaplah terbuka dan bicarakan apa terdapat. Ingat, kejujuran itu lebih penting daripada kebohongan, meski berlabel {untuk} kebaikan.

3. “Kita cuma teman, nggak lebih”

jenis perselingkuhan

Wajar saja kalau pasangan Kamu berubah cemburu saat melihat Kamu dekat dengan teman kantor atau orang lain. {Untuk} mengatasinya, Kamu mengeluarkan jurus andalan dengan berkata kebohongan yang satu ini.

Kamu mungkin berniat {untuk} melindungi perasaan pasangan Kamu supaya tidak cemburu lagi. Akan tetapi bagaimanapun, menurut Psychology Today, mengatakan kebohongan ini justru membuat pasangan Kamu jadi makin cemburu. Meskipun hanya sebatas teman, apa pun yang Kamu lakukan dengan orang tersebut akan selalu dicap negatif dan lambat laun mengikis keintiman hubungan Kamu berdua.

4. “Aku janji tidak akan mengulanginya lagi”

Kamu tahu sesungguhnya pasangan Kamu tidak menyukai kebiasaan Kamu yang suka merokok, malas mandi, atau tukang telat jemput. Akan tetapi lagi-lagi, Kamu hanya bisa mengumbar janji {untuk} tidak mengulanginya lagi supaya pasangan Kamu tidak marah-marah.

Padahal, Kamu tahu sesungguhnya hal ini sulit Kamu lakukan akibat sudah kebiasaan. Kalau sudah begitu, sebaiknya berhenti membohongi pasangan dengan janji-janji palsu yg tidak bisa Kamu tepati.

Jika dilakukan berulang kali, pasangan Kamu justru akan melabeli diri Kamu sebagai pembohong {{ulung}}. Alih-alih menyelamatkan hubungan dari konflik, hal ini justru bisa memicu masalah baru dan memperparah pertengkaran Kamu berdua.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button