Melihat sekian banyak orang yang kasmaran bahkan mempunyai pasangan, tentu Kamu akan berpikir sesungguhnya semua orang pasti merasakan indahnya jatuh cinta. Sayangya, tidak demikian dengan orang yang mengidap philophobia. Alih-alih tertarik pada lawan jenisnya, sebagian orang tersebut justru takut jatuh cinta dan mempunyai kekhawatiran pada dunia percintaan. Kok bisa, sih?
Kenapa ada orang yang takut jatuh cinta?
Cinta kerap didefinisikan sebagai suatu hal yang indah dan dapat menghanyutkan perasaan dalam sekejap. Akan tetapi, pernyataan tersebut bisa berbeda bila dijawab oleh seorang philophobia. Ya, philophobia adalah jenis fobia pada saat seseorang merasa takut jatuh cinta, bahkan menganggap sesungguhnya mempunyai hubungan emosional dengan orang lain adalah suatu ketidakmungkinan.
Sebenarnya wajar saja jika Kamu mempunyai ketakutan atau kekhawatiran tertentu pada percintaan. Dengan catatan, hal tersebut masih dalam batas normal yang pada akhirnya nantinya tidak akan menghalangi Kamu {untuk} kembali jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Namun, orang yang takut jatuh cinta justru merasa sebaliknya. Ketakutan yang dirasakan tersebut cenderung tidak masuk akal, bahkan dapat menimbulkan gejolak emosi yang kuat pada saat {{tumbuh}} benih-benih cinta dalam diri pengidapnya.
Ada beberapa hal yang mendasari perasaan takut jatuh cinta ini, contohnya akibat pernah mengalami trauma atau luka akibat pengalaman percintaan di masa lalu, ungkap Scott Dehorty, selaku direktur dari Maryland House Detox di Amerika Serikat.
Perceraian orangtua, menyaksikan kedua orangtua bertengkar, serta menyaksikan atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga sebelumnya dapat memicu munculnya perasaan takut jatuh cinta atau philophobia.
Itu sebabnya, pengidap fobia ini biasanya enggan {untuk} membuat komitmen yang lebih serius dengan orang lain. Sebab mereka akan selalu dibayang-bayangi oleh pikiran negatif terkait dengan hubungan yang gagal.
Apa gejala yang muncul dari philophobia ini?
Masing-masing pengidap philophobia mempunyai gejala yang berbeda-beda tergantung tingkat ketakutan yang dialaminya. Secara keseluruhan, tanda pada saat seseorang takut jatuh cinta yaitu:
- Muncul perasaan takut yg tidak masuk akal pada cinta
- Sering menghindari kontak dengan lawan jenis
- Mudah panik dan berkeringat saat mulai merasakan ketertarikan dengan orang lain
- tidak teratur
- Sulit bernapas dengan tenang
- Mendadak mual
- Keluar keringat berlebih seolah usai melakukan kegiatan berat
Serangkaian gejala philophobia tersebut muncul pada saat reaksi emosional dan fisik {{turut}} terlibat saat mereka berpikir tentang jatuh cinta. Tak langka, pengidap philophobia biasanya sadar dengan apa yang dirasakan, tetapi tidak mampu mengendalikan perasaannya sendiri.
Apakah philophobia bisa disembuhkan?
Philophobia mungkin terkesan agak aneh dan menakutkan, tapi jangan khawatir akibat fobia ini sebenarnya dapat disembuhkan dengan perawatan yang tepat. Ada berbagai jenis perawatan yang nantinya akan disesuaikan kembali dengan tingkat keparahan fobia Kamu.
1. Terapi
Jika kondisi yang dialami tergolong traumatis, rutin melakukan terapi dan konseling bersama terapis sedikit banyak dapat membantu mengatasi fobia takut jatuh cinta ini.
Contohnya terapi kognitif dan perilaku (CBT) yang dilakukan dengan mengubah pemikiran negatif pada fobia yang dialami. Pastikan juga Kamu sudah memahami diawal apa yang menjadi penyebab utama fobia tersebut.
2. Konsumsi obat-obatan
Dalam kasus-kasus tertentu, dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan bila fobia yang dialami {{turut}} melibatkan masalah kejiwaan lainnya. Obat-obatan tersebut biasanya ditujukan {untuk} meredakan gejala dan membuat pengidap philophobia merasa lebih nyaman dalam beraktivitas.
3. Perubahan gaya hidup
Menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, melakukan teknik pernapasan, serta relaksasi secara perlahan dinilai dapat membantu memulihkan fobia takut jatuh cinta.