Mengenal Tokophobia, Pada saat Seorang Wanita Ketakutan untuk Hamil dan Melahirkan
Sangat wajar jika wanita merasa takut hamil dan melahirkan. Akan tetapi, jika ketakutannya berlebihan dan sangat parah bisa jadi Kamu mengalami kondisi yang dinamai tokophobia. {Untuk} lebih jelasnya, berikut ulasannya.
Apa itu tokophobia?
Tokophobia adalah kondisi saat seseorang mempunyai ketakutan berlebih {untuk} hamil dan melahirkan. Rasa takut yang dirasakan sampai membuat ibu tidak mau hamil dan melahirkan.
Data dari sebuah penelitian menyatakan sesungguhnya ada 20-78 persen wanita hamil yang merasa ketakukan pada masa kehamilannya maupun proses persalinan. Akan tetapi, hanya sebanyak 13 persen yang mengalami ketakutan berlebihan sampai memutuskan {untuk} menunda atau menghindari kehamilan. Ada dua jenis tokophobia yang biasanya dialami, yaitu primer dan sekunder.
Tokophobia primer adalah kondisi saat rasa takut muncul pada wanita yang belum pernah hamil sama sekali. Rasa takut ini biasanya muncul setelah menikah atau bahkan di awal-awal masa remaja. Oleh sebab itu, banyak wanita yang justru melakukan aborsi sampai adopsi.
Sementara tokophobia sekunder adalah kondisi yang justru terjadi pada wanita yang sudah pernah hamil dan melahirkan. Biasanya, kondisi ini disebabkan akibat kehamilan dan kelahiran anak pertama yang cukup traumatis sampai membuatnya punya ketakutan berlebih. Kelahiran normal, keguguran, atau lahir mati menjadi penyebab paling {{umum}} seseorang terkena tokophobia sekunder.
Berbagai gejala tokophobia
Saat Kamu mengalami kondisi ini, biasanya berbagai gejala yang mungkin muncul seperti:
- Insomnia
- Sering mengalami mimpi buruk
Biasanya, berbagai gejala ini akan muncul dan terpicu saat melihat orang hamil atau membaca, mendengar, dan menonton hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Jika dibiarkan kondisi ini tentu akan sangat memengaruhi kesehatan fisik dan mental sang ibu maupun janin.
Bahkan, ada kemungkinan Kamu justru akan mengalami persalinan yang lama dan menyulitkan. Pasalnya, hormon adrenalin akan dilepaskan saat Kamu merasa stres. Hormon adrenalin ini menyebut-nyebut bisa memperlambat kontraksi rahim.
Faktor yang meningkatkan seseorang terkena tokophobia
Semua wanita bisa mengalami rasa takut hamil dan melahirkan yang begitu besar tetapi ada sebagian orang yang lebih berisiko, seperti:
- Mempunyai masalah reproduksi.
- Pernah mendengar pengalaman hamil dan melahirkan yang cukup menakutkan.
- Mempunyai gangguan kecemasan.
- Mempunyai pengalaman traumatis di kehamilan dan persalinan sebelumnya.
- Pernah mengalami pelecehan seksual saat anak-anak.
- Pernah mengalami pemerkosaan.
- Mengalami depresi.
Cara mengatasi rasa takut hamil dan melahirkan yang berlebih
Jika Kamu mengalami tokophobia, konsultasikan hal ini pada dokter kandungan Kamu. Nantinya, dokter akan membantu merujuk Kamu pada pihak yang tepat {untuk} mendapatkan perawatan tambahan. Wenzel, seorang ahli terapi perilaku kognitif menyatakan sesungguhnya mengatasi fobia hanya bisa dengan cara dihadapi, bukan dihindari.
Menonton video persalinan, mendengar cerita wanita lain tentang perjalanan kehamilan mereka, dan menuliskan harapan akan kelahiran yang diinginkan menjadi alternatif strategi yang mungkin dianjurkan. Cara ini dilakukan supaya wanita yang mengalami tokophobia bisa menolerir kecemasannya. Dengan begitu, lama-lama mereka menyadari sesungguhnya kenyaataan yang akan dihadapi tak seburuk apa yang ada dalam pikirannya.
Jika Kamu masih sangat takut melahirkan bahkan saat mendekati tanggal persalinan, konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan operasi caesar. Dokter akan membantu Kamu memberi tahu risiko dan kegunaan operasi caesar dibandingkan dengan melahirkan normal.
Selain itu, dokter dan terapis biasanya akan memberikan Kamu perawatan tambahan lainnya termasuk psikoterapi dan obat {untuk} membantu mengatasi kecemasan. Hypnobirthing juga dapat menjadi cara yang direkomendasikan {untuk} membanu mengatasi ketakutan Kamu.