Asmara & Intim

Keseringan Selfie Membuat Hubungan Asmara Mudah Kandas, Kata Kajia penelitian

Mengambil foto bisa mengabadikan momen indah bersama orang yang Kamu sayangi. Mulai dari keluarga, teman, tokoh yang Kamu kagumi, dan tentu bersama pasangan. Akan tetapi, baru-baru ini hasil kajia penelitian menemukan sesungguhnya selfie (mengambil potret diri) bisa merusak hubungan dengan pasangan. Kenapa bisa begitu?

Mengapa keranjingan selfie dapat merusak hubungan?

Bukan hal yang aneh jika Kamu melihat banyak pasangan yang dimadu cinta melakukan selfie. Kamu juga pasti pernah melakukannya, bukan? Tujuannya {untuk} mengabadikan momen bersama sekaligus memamerkan kemesraan. Akan tetapi, Kamu perlu waspada sebab baru-baru ini studi menyebutkan dampak selfie pada kehidupan percintaan.

Sebuah kajia penelitian yang diterbitkan pada jurnal Telematics and Informatics melaporkan sesungguhnya selfie tidak hanya dapat membahayakan diri sendiri, tapi dapat merusak hubungan romantis. Ya, Kamu pasti sudah banyak melihat berita mengenai kecelakaan saat sedang selfie, seperti jatuh dari ketinggian, tertabrak, dan kejadian membahayakan lainnya.

Kajia penelitian tersebut menyebutkan sebab mengapa selfie dapat memberikan dampak negatif pada kehidupan percintaan, yaitu:

1. Selfi memicu kecemburuan

Setelah puas ber-selfie ria, sebagian besar dari Kamu mungkin mengunggah foto tersebut ke media sosial, seperti Facebook, Instagram, atau Twitter. Sebagian lagi, hanya menyimpan foto tersebut di ponsel atau kamera.

Sebenarnya, sah-sah saja jika Kamu mengunggah foto tersebut ke media sosial. Akan tetapi, pertimbangkan lebih dahulu apakah foto tersebut memang perlu disebarluaskan pada teman-teman Kamu atau tidak. Ingat, tidak semua foto pantas {untuk} diunggah akibat bisa juga mengundang komentar yg tidak Kamu sukai.

Lalu, bagaimana selfie bisa merusak hubungan? Ini erat kaitannya dengan respon publik, seperti likes dan komentar. Saat Kamu menggunggah foto bersama pasangan ke media sosial, orang-orang dengan bebas bisa memberikan beragam komentar. Contohnya, “cewek kamu cantik banget, pake ‘jurus’ apa kok bisa kepincut?” atau “mau dong, jadi ceweknya…” dan semacamnya.

Meski hanya gurauan, hal ini bisa menimbulkan kecemburuan di hati Kamu maupun pasangan. Apalagi jika pasangan sangat terobsesi dengan jumlah likes. Jika postingan dirinya mendapat likes lebih sedikit dan tidak sesuai harapannya, tentu ia merasa tidak senang dan iri. Hal ini bisa memicu perselisihan dan membuat hubungan tidak langgeng.

2. Menimbulkan kesalahpahaman yang memicu pertengkaran

penyebab hubungan renggang

{Untuk} mendapatkan foto selfie yang bagus, kadang {{butuh}} berkali-kali jepret. Ketidakpuasaan ini pasti akan menghabiskan banyak waktu Kamu bersama pasangan. Bukannya saling memadu kasih dan bertukar cerita setelah seharian tidak bertemu, Kamu justru jadi sangat sibuk mengubah posisi dan mencari angle kamera yang bagus. Bahkan membuat Kamu atau pasangan harus berbohong mengenai kehidupan sesungguhnya {untuk} mendapatkan perhatian, komentar, dan likes yang sesuai harapan.

Melewati selfie, kehidupan jadi lebih terekspos. Apalagi waktu yang seharusnya dihabiskan {untuk} memadu kasih, malah terpakai {untuk} mengambil selfie yang bagus. Ini bisa membuat pasangan Kamu jadi tidak nyaman dan bete akibat merasa diabaikan.

Selain itu, obsesi pasangan dengan selfie bisa menimbulkan kecurigaan dan kesalahpahamanan. Contohnya, menuduh Kamu caper atau berniat mencari kekasih baru. Jika hal ini terus berlanjut, hubungan yang Kamu jalin bisa memicu pertengkaran dan berakhir dengan perpisahan.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button