Asmara & Intim

Kenapa, Ya, Orang Sering Menutup Mata Saat Bercinta?

Bertatapan mata dengan pasangan mengandung sejuta makna dalam suatu hubungan. Ada yang mengartikannya sebagai ungkapan rasa sayang, cinta, sampai bentuk keseriusan satu sama lain. Akan tetapi, Kamu mungkin pernah reflek menutup mata saat berciuman atau berhubungan seks. Pernahkah Kamu bertanya-tanya, kenapa orang cenderung menutup mata saat bercinta? Temukan jawabannya pada review berikut ini.

Kenapa orang sering menutup mata saat bercinta?

gairah seks wanita

Mata adalah organ {{tubuh}} yang sangat istimewa. Bukan cuma sekadar berfungsi {untuk} melihat, mata juga dianggap sebagai jendela menuju hati dan jiwa.

Tanpa disadari, dari organ ini perasaan kita lebih mudah tersampaikan. Misalnya, mata akan reflek mengeluarkan air mata pada saat sedang merasakan kesedihan atau emosi yang memuncak. Atau, mata telah membantu Kamu menyalurkan perasaan dan emosi yang biasanya disembunyikan dalam hati.

Menurut sebuah kajia penelitian dalam jurnal Psychological Science tahun 2014, saling bertatapan dengan pasangan adalah sebuah tanda cinta yang paling mudah diamati. Bahkan katanya, hal ini merupakan bentuk komunikasi yang paling romantis dalam sebuah hubungan.

Lalu, bagaimana dengan kebiasaan menutup mata saat bercinta? Apakah ini artinya pasangan tidak menikmati hubungan intim atau justru sebaliknya?

Setiap orang tentu punya sebab tersendiri pada saat memilih menutup mata saat berhubungan seks. Dikutip dari Psychology Today, sebagian orang mengaku sesungguhnya menutup mata saat bercinta bisa membantu mereka lebih fokus menikmati sentuhan dan suara yang muncul saat bercinta.

Bahkan, ada juga yang mengatakan sesungguhnya menutup mata saat berhubungan seks juga dapat membuat seseorang merasa lebih bergairah. Itulah kenapa, Kamu atau pasangan biasanya akan reflek menutup mata pada saat ingin mencapai klimaks alias orgasme.

Sensasinya sama seperti menutup mata saat berciuman

ciuman bibir

Respon mata yang terpejam saat bercinta sebenarnar sama seperti pada saat Kamu menutup mata saat berciuman. Pada saat mata Kamu terbuka, otak akan sibuk memproses berbagai informasi yang diterima oleh indera penglihatan. Akibatnya, otak akan sulit berkonsentrasi pada rangsangan yang diterima oleh bibir.

Begitu juga pada saat Kamu cenderung membuka mata saat berhubungan seksual. Menurut sebuah kajia penelitian dalam Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance, kondisi mata yang terbuka bisa membuat Kamu kurang peka pada sentuhan. Hal ini mengakibatkan sensasi bercinta berasa kurang bergairah.

Sebaliknya, menutup mata bisa membantu Kamu merasakan sensasi sentuhan dan rangsangan pasangan secara lebih intens dan fokus. Ketika yang bersamaan, Kamu dapat memunculkan fantasi seks yang bikin sesi bercinta jadi lebih bergairah. Yang ada, aktivitas di ranjang malam ini bisa jadi lebih panas, nikmat, dan tak terlupakan bagi Kamu berdua.

Apakah menutup mata saat berhubungan seks itu wajar?

posisi seks untuk penis besar

Kamu mungkin termasuk sebuah orang yang sering menutup mata saat bercinta. Akan tetapi, pada saat menemukan pasangan Kamu tidak demikian, Kamu pun jadi bertanya-tanya. Sebenarnar, menutup mata saat berhubungan seks itu wajar atau tidak, sih?

Pada dasarnya, hal ini wajar saja dilakukan. Lagi-lagi, setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menikmati sensasi bercinta. Ada yang lebih suka berhubungan seksual dengan lampu menyala atau lampu mati, begitu juga dengan saling bertatapan atau menutup mata.

Jadi, jangan cemas bila pasangan Kamu tidak pernah atau langka memejamkan mata saat berhubungan intim. Sebab, bisa saja si dia ingin menikmati bercinta dengan memandangi {{tubuh}} dan wajah Kamu. Atau mungkin juga pasangan ingin mengambil alih permainan supaya aktivitas di ranjang jadi lebih panas dan bergairah.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button