Kenapa Kita Jadi Lebih Gampang Menangis Saat di Pesawat?
Menonton film yang pilu menyayat hati atau mendengarkan lagu galau adalah cara termudah membuat sebagian orang langsung menangis. Akan tetapi, pernahkah Kamu kebingungan melihat penumpang pesawat yang tiba-tiba menangis tanpa sebab? Atau Kamu sendiri pernah mengalaminya? Menurut sains, ada tiga hal yang dapat mengakibatkan seseorang jadi lebih mudah menangis di pesawat.
Penyebab Kamu mudah menangis saat di pesawat
Dikutip dari laman CNN, survey tahun 2011 yang dilakukan maskapai penerbangan di Amerika Serikat, Virgin Atlantic, menunjukkan sesungguhnya hampir 55% penumpang mereka merasa jadi sangat mudah {untuk} menitikkan air mata selama penerbangan. Sementara 41% pria yang disurvei juga mengatakan mereka kadang bersembunyi di bawah selimut {untuk} menangis.
Ada beberapa hal yang dipercaya mengakibatkan seseorang jadi mudah menangis saat berada di pesawat, antara lain:
1. Mempunyai masalah kejiwaan
Masalah kejiwaan bisa menyerang siapa saja. Mulai dari claustrophobia, agoraphobia, dan gangguan kecemasan. Nah, kondisi ini sangat mudah membuat seseorang jadi lebih mudah menangis dan pemicunya adalah rasa cemas dan stres.
Kamu pasti tahu jika naik pesawat adalah perjalanan yang cukup melelahkan, bukan? Ya, Kamu harus sampai di bandara tepat waktu, mengikuti pengawasan keamanan, memastikan barang tidak tertinggal, atau malah menunggu jadwal penerbangan yang tertunda.
Semua itu memberikan tekanan pada Kamu yang pada akhirnya memicu stres. Pada orang yang punya masalah kejiwaan, mengatasi stres ini tentu perlu usaha ekstra. Apalagi jika bepergian dilakukan sendiri, terkunci di dalam ruangan yang terbatas dengan orang-orang yg tidak Kamu kenal.
Ditambah munculnya pikiran negatif, seperti kecelakaan atau peristiwa mengerikan lainnya. Tentunya, hal ini membuat orang dengan masalah jiwa jadi semakin cemas, gelisah, dan akhirnya jadi mudah menangis.
2. Tidak nyaman naik perawat
Naik pesawat selama berjam-jam, bagi sebagian besar orang bukan hal yang menyenangkan. Kursi dan ruang kaki yang kecil, bisa mengakibatkan pinggul dan lutut berasa sakit. Apalagi terdapat tekanan di dalam pesawat selama penerbangan pada ketinggian tertentu. Terutama bagi orang dengan motion sickness (mabuk perjalanan).
Kondisi tersebut membuat seseorang merasa sakit kepala, mual, dan pusing akibat mata, otot, telinga memberikan sinyal informasi campuran pada otak. Bagaimana bisa?
Saat naik pesawat, {{tubuh}} Kamu berasa sedang bergerak, akan tetapi mata dan telinga memberitahu otak sesungguhnya Kamu tidak pergi kemana pun akibat yang Kamu lihat lagi-lagi adalah langit dan awan. Gejala yang menyebabkan Kamu tidak nyaman ini mungkin bisa membuat Kamu tiba-tiba menangis di perjalanan.
3. Minum alkohol
Tahukah Kamu jika alkohol dapat mengurangi kecemasan saat penerbangan? Ternyata efek alkohol bekerja hampir mirip dengan obat antiansietas yang menenangkan dan menekan sistem saraf. Akan tetapi, alkohol dapat menimbulkan efek negatif, yaitu meningkatkan risiko dehidrasi akibat tekanan kabin.
Malah, alkohol bisa membuat Kamu tidur tidak nyaman selama di penerbangan akibat mimpi buruk atau jadi lebih emosional akibat mengingat hal yg tidak disukai. Kedua hal tersebut mungkin dapat membuat seseorang secara tidak sadar mengeluarkan air mata.