Katanya, Cokelat Bisa Jadi Alternatif Obat Batuk
Kamu mungkin tahu banyak obat batuk alami, seperti madu, air garam, sampai jus buah nanas. Akan tetapi, baru-baru ini banyak yang membahas pengobatan alami {untuk} batuk dengan menggunakan cokelat. Ya, makanan yang terbuat dari kakao ini dipercaya bisa digunakan {untuk} meredakan batuk. Lalu, benarkah efektif? Simak ulasannya lebih dalam sebelum Kamu mencoba menyembuhkan batuk dengan cokelat.
Cokelat {untuk} meredakan batuk
Sebuah artikel dari laman Daily Mail membahas sesungguhnya cokelat dapat menyembuhkan batuk. Tulisan yang diunggah oleh Alyn Morice, MD, seorang peneliti kesehatan jantung dan pernapasan dari University of Hull sekaligus anggota International Society ini tentu menarik perhatian banyak orang.
Artikel tersebut merujuk pada kajia penelitian yang telah ia lakukan yang juga diterbitkan pada British Media Journal tahun 2016. Sebanyak 137 orang pasien diminta {untuk} mengonsumsi obat batuk berbasis kakao dengan sirup batuk biasa. Hasilnya menunjukkan sesungguhnya pasien yang menggunakan obat batuk kakao dapat sembuh dalam dua hari. Itu lebih cepat dibanding dengan sirup batuk biasa yang biasanya memakan waktu 7 hari atau lebih {untuk} sembuh.
Dr. Morice pun menjelaskan sesungguhnya telah ada kajia penelitian sebelumnya yang juga menunjukkan potensi cokelat {untuk} meredakan batuk. Periset sepakat jika cokelat mengandung theobromine yaitu senyawa dalam kakao yang lebih baik dibanding codein yang mempunyai efek samping menyebabkan kantuk.
Theobromine dapat membentuk lapisan lengket yang melindungi ujung saraf di tenggorokan yang pada akhirnya menekan terjadinya batuk. Kombinasi dengan diphenhydramine pada obat batuk berbasis kakao juga meningkatkan efektivitas obat {untuk} meredakan batuk.
Apa cokelat biasa dengan obat berbahan kakao sama ampuhnya?
Meski sama-sama menggunakan kakao, efek makan cokelat dengan minum obat berbasis kokoa itu berbeda. Makan permen cokelat atau minum hot chocolate saja tidak akan mampu meredakan batuk.
Pasalnya, makanan dan minuman tersebut tidak membentuk lapisan pelindung di tenggorokan dalam waktu yang lama. Akan tetapi, minum atau makanan ini mungkin saja memberikan perasaan lega di tenggorokan sementara.
Kamu perlu tahu jika obat batuk berbasis cokelat tidak hanya mengandung kakao atau diphenhydramine saja. Obat tersebut juga mengandung ammonium klorida (ekspektoran) dan levomenthol (obat memberikan sensasi dingin melegakan tenggorokan dari gatal dan batuk).