Hati-hati, Minum Obat Opioid Sembarangan Berisiko Kecanduan dan Overdosis
Berbeda dengan obat penghilang rasa sakit lainnya, opioid termasuk jenis obat yang cukup berbahaya jika dikonsumsi tanpa resep dokter. Hal ini akibat obat opioid termasuk golongan narkotika yang pada akhirnya bisa menimbulkan kecanduan bagi pemakainya.
Opioid, obat penghilang rasa sakit yang masuk golongan narkotika
Opioid adalah obat pereda nyeri dengan dosis yang cukup kuat yang pada akhirnya hanya diresepkan oleh dokter, tidak dijual bebas. Oxycodone, hydrocodone, fentanyl, tramadol, sampai heroin termasuk obat opioid yang biasanya cukup banyak digunakan dalam dunia medis.
Obat pereda nyeri yang satu ini tidak digunakan untuk mengatasi jenis nyeri ringan seperti sakit kepala. Namun, obat ini biasanya diresepkan untuk membantu meringankan rasa sakit parah seperti pascaoperasi atau saat Kamu mengidap kanker. Selain itu, opioid termasuk ke dalam sebuah obat bius kuat yang dipakai dalam prosedur operasi.
Efek menggunakan obat opioid sembarangan tanpa resep dokter
Saat meresepkan opioid, dokter sudah mengetahui takaran amannya. Dengan begitu, meski termasuk obat dengan efek yang cukup kuat, opioid tidak akan membahayakan kesehatan Kamu. Akan tetapi, lain cerita jika Kamu mengonsumsinya secara sembarangan tanpa resep dokter dan bahkan menyalahgunakannya. Kamu berisiko mengalami berbagai masalah seperti kecanduan dan overdosis.
1. Kecanduan
Seiring berjalannya waktu, opioid bisa mengubah cara kerja otak. Ketika obat ini mengalir melewati darah dan menempel pada reseptor opioid di sel-sel otak, sumsum tulang belakang, dan bagian {tubuh} lainnya, otak akan melepaskan sinyal yang dapat menghambat rasa sakit dan meningkatkan sensasi gembira.
Nah, banyak orang yang menggunakan obat ini hanya untuk tujuan mendapatkan sensasi gembira tersebut. Orang-orang lalu menggunakannya secara sembarangan. Akibatnya, akan sangat sulit untuk berhenti mengonsumsi obat yang satu ini. Dalam kondisi inilah seseorang sudah dikategorikan mengalami kecanduan.
Kecanduan obat membuat Kamu sulit menahan keinginan untuk mengonsumsinya meski sudah tahu ini membahayakan. Jadi ketika efek opioid habis, Kamu kalap dan menginginkan perasaan bahagia yang sangat tinggi ini kembali muncul dengan kembali mengonsumsi obat tersebut.
2. Overdosis
Mengonsumsi opioid dengan dosis yang serupa tak lagi membuat Kamu dibanjiri oleh perasaan bahagia yang sangat kuat. Hal ini opioid bisa memicu produksi endorfin. Endorfin adalah senyawa kimia di dalam {tubuh} yang dapat meningkatkan perasaan senang.
Oleh akibat itu, Kamu perlu terus meningkatkan dosisnya sampai rasa bahagia ini kembali tercapai seperti awal pemakaian. Pada akhirnya, kondisi ini membuat Kamu berisiko mengalami overdosis.
Selain dosis yang terlalu tinggi, overdosis opioid juga terjadi akibat konsumsi terlalu sering atau mencampurkan opioid dengan obat-obatan terlarang dan alkohol.
Dilansir dari Medline Plus, orang yang mengalami overdosis opioid akan mengalami berbagai gejala seperti:
- Wajah pucat
- {Tubuh} lemas
- {Kuku} atau bibir berwarna ungu atau biru
- Muntah-muntah
- Tidak sadarkan diri
- Tidak bisa diajak berbicara
- Napas dan detak jantung melambat, bahkan bisa berhenti. Kondisi ini bisa mengakibatkan otak kekurangan oksigen dan mengalami kerusakan permanen sampai kematian.
Jika orang di sekitar Kamu mengalami satu atau lebih gejala ini, segera cari pertolongan atau bawa ke IGD terdekat.