Hati-hati, 7 Hal Ini Bisa Membuat Tubuh Mengalami Kelebihan Cairan
Apakah Kamu tahu sesungguhnya {{tubuh}} juga dapat kelebihan cairan? Bahkan jika tak ditangani, kondisi yang disebut dengan hipervolemia ini bisa mengakibatkan berbagai komplikasi penyakit seperti pembengkakan jantung, gagal jantung, sampai kerusakan jaringan. Supaya terhindar dari kondisi ini, yuk pelajari dahulu apa saja penyebab kelebihan cairan dalam {{tubuh}}.
Berbagai penyebab kelebihan cairan dalam {{tubuh}}
Terlalu banyak cairan dalam {{tubuh}} dapat merusak kesehatan. Berikut beberapa penyebab mengapa cairan di dalam {{tubuh}} bisa berlebih.
1. Gagal jantung kongestif
Gagal jantung kongestif adalah kondisi saat jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh {{tubuh}}. Pada saat kemampuan jantung {untuk} memompa darah mengalami penurunan, maka berbagai organ di dalam {{tubuh}} tidak mampu bekerja secara maksimal, termasuk ginjal.
Padahal ginjal bertugas {untuk} mengeluarkan kelebihan cairan di dalam {{tubuh}} melewati urine. Akhirnya cairan akan menumpuk di dalam {{tubuh}} dan merusak berbagai jaringan di dalam {{tubuh}}.
2. Gagal ginjal
Ginjal membantu mengatur kadar natrium dan cairan di dalam {{tubuh}}. Akibatnya, orang-orang dengan masalah ginjal berisiko mengalami hipervolemia. Bahkan, dilansir dari Medical News Today, sebuah kajia penelitian menyatakan sesungguhnya orang dengan masalah ginjal yang cukup parah cenderung ditempatkan di unit perawatan kritis di rumah sakit.
Penulis menunjukkan sesungguhnya orang gagal ginjal yang mengalami hipervolemia ini sangat berisiko terkena gagal jantung kongestif, masalah pada usus, dan penyembuhan luka yang lebih lama. Tidak cumna itu, orang yang mengalami kondisi hipervolemia dan mempunyai penyakit ginjal stadium akhir bisa membuat pengidapnya mengalami sleep apnea.
3. Sirosis hati
Hipervolemia bisa muncul dan terjadi pada orang yang mempunyai penyakit sirosis hati. Sirosis adalah jaringan parut yang sangat parah pada hati. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol berlebihan atau infeksi virus. Akibatnya, orang yang mempunyai sirosis hati mempunyai fungsi hati yang buruk.
Hati tidak dapat menyimpan dan memproses nutrisi yang dibutuhkan {{tubuh}}. Selain itu, hati juga tak lagi mampu menyaring racun dengan benar. Sebuah masalah yang paling sering muncul ialah penumpukan cairan di area perut atau yang disebut dengan ascites.
4. Cairan infus
Cairan infus biasanya diberikan {untuk} membantu orang yang mengalami dehidrasi atau tidak dapat minum cukup cairan, contohnya pascaoperasi. Cairan ini mengandung natrium (garam) dan air {untuk} mengisi kembali cairan {{tubuh}} dan menyeimbangkan kadarnya di dalam {{tubuh}}.
Sayangnya, {{tubuh}} yang mendapatkan terlalu banyak cairan infus bisa mengalami hipervolemia. Apalagi jika Kamu mempunyai berbagai masalah kesehatan lain yang dapat meningkatkan risiko tersebut. Kondisi ini umumnya terjadi selama dan pascaoperasi.
5. Perubahan kadar hormon
Perubahan kadar hormon dalam {{tubuh}} dalam kondisi-kondisi tertentu seperti saat premenstrual syndrome (PMS) dan hamil bisa membuat {{tubuh}} menahan lebih banyak natrium dan air. Kondisi ini akhirnya membuat Kamu mengalami kembung atau pembengkakan ringan.
6. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu yang mengakibatkan perubahan hormonal juga dapat membuat {{tubuh}} mengalami kelebihan cairan. Pil KB, terapi penggantian hormon, dan obat-obatan hormonal lain membuat {{tubuh}} terlalu banyak menahan garam dan cairan. Selain itu, obat-obatan seperti antidepresan, tekanan darah, dan obat antiradang nonsteroid (NSAID) dapat mengakibatkan hipervolemia ringan.
7. Makan terlalu banyak garam
Makanan yang tinggi garam (natrium) bisa membuat {{tubuh}} menahan air. Kebiasaan ini membuat penurunan fungsi ginjal {untuk} mengeluarkan kelebihan air di dalam {{tubuh}}. Akibatnya, kelebihan cairan dalam {{tubuh}} menumpuk dan merusak keseimbangan.
Selain mengalami hipervolemia, Kamu juga berisiko mengalami kerusakan ginjal. Hal ini akibat cairan berlebih memberikan tekanan yang cukup besar pada pembuluh darah yang mengarah ke ginjal. Akibatnya, lama-lama ginjal akan rusak dan tidak lagi mampu {untuk} berfungsi sebagaimana mestinya.