Benarkah Penyakit Hati Bisa Mengakibatkan Kulit Gatal?
Sebuah gejala penyakit hati yang paling {{umum}} adalah kulit dan mata yang tampak kekuningan. Akan tetapi tahukah Kamu, rasa gatal pada kulit juga dapat menandakan terdapat masalah pada hati?
Kulit gatal pada dasarnya merupakan kondisi yang dapat dialami oleh siapa pun. Hanya saja, kadang sensasi gatal ini cukup menjengkelkan dan membuat Kamu ingin terus menggaruknya. Memangnya, apa hubungan antara kulit gatal dengan penyakit hati?
Kulit gatal sebenarnya normal, tapi…
Kulit gatal, atau dalam istilah medisnya disebut pruritus, adalah kondisi yang telah terjadi pada saat timbul sensasi gatal pada kulit yang sangat mengganggu. Jika normalnya kulit yang gatal bisa mereda dengan sendirinya setelah digaruk, kadang gatal pada kulit dapat terjadi terus-menerus.
Dalam sebagian kasus, gatal pada kulit bisa disebabkan oleh ruam atau iritasi kulit, contohnya akibat psoriasis dan dermatitis. Uniknya, orang yang mengalami sirosis hati akan mengeluhkan kulit gatal yg tidak normal sebagai satu di antara beberapa gejalanya.
Gatal pada kulit yang semakit buruk, biasanya tanpa sadar akan membuat Kamu menggaruknya berulang kali sampai tekstur kulit semakin menebal. Akhirnya, kulit mungkin saja mengalami infeksi dan berdarah.
Kenapa penyakit hati bisa menimbulkan gatal pada kulit?
Kerusakan fungsi hati, entah akibat infeksi virus, terlalu banyak minum alkohol, dan lain sebagainya, akan mengakibatkan hati tidak mampu bekerja secara optimal seperti yang seharusnya.
Orang dengan penyakit hati akan merasakan kemunculan beberapa gejala, salah satunya berupa kulit gatal. Bagaimana bisa?
Seperti ini, hati berperan penting sebagai penghasil empedu (bilirubin). Sebagian besar empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan ke kantong penyimpanan (kantong empedu), sampai nantinya digunakan dalam proses pencernaan makanan.
Akan tetapi, bilirubin ini dapat disimpan di dalam kulit apabila fungsi hati tidak bekerja secara optimal. Bilirubin yang meningkat di daerah kulit dapat mengakibatkan sensasi gatal. Selain itu, pasien penyakit gangguan hati mengalami gejala berupa kulit dan mata yang menguning.
Sebuah kajia penelitian yang dimuat dalam British Journal of General Practice, menyebutkan sesungguhnya tidak semua pasien penyakit hati selalu mengalami gejala kulit gatal (pruritus). Ini tergantung dari kondisi kesehatan yang dialami dan penyebab penyakit hati itu sendiri.
Contohnya, orang dengan penyakit sirosis bilier primer (PBC), sclerosing cholangitis primer (PSC), dan obstruksi biliaris, mempunyai kemungkinan yang lebih besar {untuk} mengalami gejala kulit gatal. Sebaliknya, penyakit hati yang disebabkan oleh minum alkohol dan penyakit perlemakan hati non alkohol, langka mengalami kulit gatal sebagai gejalanya.
Bagaimana cara mengobatinya?
Tidak semua kulit yang gatal selalu merujuk pada penyakit hati. Kamu tetap harus memeriksakannya lebih lanjut dengan dokter, terlebih bila gatal pada kulit ini tidak datang sendirian, bahkan disertai dengan timbulnya gejala lain yang mencurigakan.
Mengatasi gatal pada kulit yang diakibatkan oleh penyakit hati membutuhkan tindakan medis khusus {untuk} menyembuhkan penyakit hati itu sendiri. Seiring berjalannya waktu, kulit gatal akan berangsur-angsur sembuh akibat penyakit hati juga {{turut}} membaik.
Namun, Kamu bisa mengurangi sensasi gatal yang mengganggu ini dengan mengoleskan krim khusus yang memang ditujukan {untuk} kulit gatal maupun kering. Jika ingin hasil yang lebih optimal, sebaiknya pakai serangkaian produk perawatan kulit yang sesuai dengan masalah kulit Kamu.
Selain rutin pakai krim, Kamu bisa menggunakan sabun mandi dan lotion yang akan membantu menghidrasi kulit sekaligus menenangkan kulit yang gatal.