Fakta Unik Kesehatan

Benarkah Dengan Makan Cokelat Saja Bisa Membuat Mood Membaik?

Emosi dan suasana hati (mood) adalah hal yang abstrak yang pada akhirnya sedikit sulit untuk dipahami. Keduanya juga berkaitan erat dengan masalah kejiwaan seperti depresi atau gangguan kecemasan. Akan tetapi sayang, masih banyak informasi yang keliru berseliweran mengenai kedua hal tersebut. Padahal jika informasi yang diterima keliru, tentu akan berdampak buruk bagi Kamu, keluarga, atau teman yang memiliki masalah kejiwaan. Oleh akibat itu, simak ulasannya berikut ini.

Mitos dan fakta mengenai emosi dan suasana hati

Emosi dan mood merupakan dua hal berbeda. Emosi adalah reaksi yang ditunjukkan seseorang pada sesuatu. Misalnya, marah. Sementara mood alias suasana hati adalah perubahan emosi ketika seseorang kehilangan fokus pada suatu hal. Misalnya ketika Kamu masih merasa marah lalu mendapat kabar baik dari orang tersayang. Perubahan perasaan dari marah ke bahagia inilah yang disebut mood.

Akan tetapi meski berbeda, kedua hal ini sama-sama menjadi bagian yg tidak bisa dilepaskan dari hidup Kamu.

Berikut beberapa fakta dan juga mitos mengenai emosi, mood, dan penyakit kejiwaan yang memengaruhi keduanya, antara lain:

1. Fakta: makanan dapat memperbaiki mood

makanan yang manis

Setiap orang bisa mengalami mood buruk, kapan saja dan di mana saja. Wanita yang sedang haid biasanya yang paling rentan moody akibat dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuhnya dan segala gejala PMS yang mengganggu.

Banyak nasehat populer di luar sana yang bilang sesungguhnya makan cokelat bisa membantu memperbaiki, dan nyatanya ini benar. Bad mood bisa mudah diperbaiki hanya lewat makanan. Akan tetapi, pastikan makanan Kamu kaya akan kandungan folat, antioksidan, probiotik, dan serat.

Folat diyakini dapat merangsang produksi hormon serotonin dan dopamine yang pada akhirnya seseorang jadi lebih rileks dan bahagia. Sedangkan antioksidan, probiotik, dan serat bekerja meredakan nyeri dan kram perut yang sering membuat Kamu stres. Ketiganya juga mampu melancarkan peredaran darah ke otak supaya Kamu bisa berpikir lebih jernih.

Kamu bisa mendapatkan kegunaan ini dari cokelat hitam (dark chocolate), bayam, kangkung, yogurt, ikan, dan juga kacang-kacangan.

2. Mitos: orang depresi sedih terus-menerus

depresi pada remaja

Depresi merupakan sebuah penyakit yang memengaruhi emosi dan suasana hati seseorang. Perasaan sedih dan terpuruk yang telah terjadi terus menerus memang menjadi gejala depresi. Akan tetapi, tidak semua orang mengalami hal yang serupa.

Sebagian besar orang yang didiagnosis depresi kronis cenderung lebih mudah marah dan tersinggung. Ada yang merasa kesulitan tidur nyenyak dan kehilangan minat pada hal-hal yang {dulu} digemarinya. Ada pula orang-orang pengidap depresi yang tampak seperti orang sehat pada umumnya; mereka bisa bersekolah, bekerja, dan bersosialisasi selayaknya menikmati hidup.

Ini akibat depresi punya banyak “wajah”. Perwujudan gejala depresi bisa sangat bervariasi dari satu orang ke yang lainnya.

3.  Fakta: kesehatan Kamu dipengaruhi emosi

Bukan cuma pola makan dan rutinitas olahraga saja yang dapat menjamin kesehatan {tubuh} Kamu. Emosi Kamu juga! Baik itu emosi positif maupun negatif, keduanya sangat berperan pada kualitas hidup seseorang.

Misalnya, terus-menerus merasa sedih, gelisah, dan cemas pasti membuat Kamu tidak akan bisa hidup tenang. Kamu jadi sulit tidur dan berpikir jernih akibat selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk. Sering berpikiran negatif tidak hanya membuat Kamu lebih gampang stres, tapi risiko berbagai penyakit fisik pun ikut meningkat.

Sebaliknya, jika Kamu lebih sering bersyukur dan bahagia, hidup Kamu tentu jadi lebih menyenangkan. Emosi positif ini menjauhkan Kamu dari stres dan menurunkan risiko berbagai penyakit. Supaya hidup lebih berkualitas, Kamu harus mampu mengendalikan emosi tetap positif.

4. Mitos: Depresi rentan menyerang lansia

penyebab depresi keturunan ibu anak orangtua remaja

Memiliki penyakit, ditinggal mati pasangan hidup, dan terisolasi untuk bergerak dan berkomunikasi memang bisa membuat lansia jadi depresi. Akan tetapi, bukan berarti hanya lansia yang rentan dengan kondisi ini. Perlu Kamu ketahui sesungguhnya kesepian sebuah penyebab depresi lebih tinggi terjadi pada orang usia 15 sampai 34 tahun.

Hal ini terjadi lantaran gaya hidup anak muda zaman sekarang yang serba individual dan sangat mudah terpengaruh pada hal yang tidak baik di sosial media.

5. Mitos: menyembuhkan bipolar disorder berarti menumpulkan kreativitas

gangguan bipolar

Bipolar disorder atau gangguan bipolar adalah penyakit kejiwaan yang mengakibatkan seseoarng merasakan perubahan suasan ekstrem yang sangat cepat. Orang dengan kondisi ini kadang merasa depresi. Akan tetapi, dapat tiba-tiba berubah menjadi seorang yang sangat aktif tanpa berpikir panjang.

Penelitian menunjukkan sesungguhnya orang yang punya pemikiran kreatif rentan mengalami gangguan bipolar. Akan tetapi, jangan salah paham,.Menyembuhkan bipolar bukan berarti menumpulkan kreativitas, melainkan melatih pasien untuk mengendalikan diri dari perubahan suasana hati yang ekstrem.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button