Baru Menderita Asma Setelah Dewasa, Apa Penyebabnya?
Biasanya kondisi asma didapati sejak masih anak-anak, meski begitu gejala asma bisa didapati kapan saja, bahkan pada usia dewasa sekalipun. Asma onset dewasa adalah kondisi ketika gejala asma pertama kali didapati saat seseorang sudah menginjak usia dewasa. Menurut European Respiratory Review, kasus asma pada orang dewasa diketahui terjadi sekitar 4,6 kasus pada 1.000 wanita dan 3,6 pria dalam sehatuh.
Asma pada usia dewasa berbeda dengan asma yang telah diketahui sejak anak-anak. Asma pada orang dewasa biasanya tidak dipicu akibat reaksi alergi, tetapi lebih kepada penurunan fungsi paru-paru. Kondisi ini bisa dibilang lebih buruk akibat dibutuhkan bantuan obat-obatan secara terus-terusan untuk mengatasi asma pada orang dewasa.
Secara {umum}, asma yang telah muncul sejak kecil salah satunya disebabkan oleh adanya faktor genetik. Akan tetapi, hal ini tidak diketahui apakah {turut} berpengaruh pada asma yang muncul pada orang dewasa. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor risiko yang memengaruhi seseorang terkena asma pada usia dewasa.
Penyebab asma terjadi pada orang dewasa
1. Perubahan hormon
Asma pada orang dewasa diketahui 20 persen lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki yang berusia di atas 35 tahun. Perubahan hormon yang telah terjadi pada perempuan diduga ebagai sebuah penyebabnya. Perubahan hormon seperti pada saat kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya asma. Bahkan prevalensi asma pada orang yang baru hamil satu kali meningkat dari 8 persen ke 29 persen pada wanita yang telah memiliki empat anak.
Wanita yang mengonsumsi estrogen setelah menopause selama tahun juga rentan pada asma. Meski ternyata risiko asma menurun pada mereka yang menggunakan pil KB.
2. Obesitas
Obesitas diketahui sebagai sebuah penyebab terjadinya sesak napas sekaligus diketahui meningkatkan risiko asma pada orang dewasa. Sebanyak 50 persen orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas diketahui memiliki asma saat dewasa. Bagaimana hal ini terjadi?
Orang dengan obesitas memiliki jaringan lemak yang cukup banyak. Peningkatan adipokin, yaitu hormon yang berasal dari jaringan lemak, akan memicu peradangan saluran pernapasan atas pada orang dengan obesitas. Ditambah lagi, orang yang obesitas bernapas lebih sedikit daripada kapasitas normal paru-parunya yang pada akhirnya akan menganggu fungsi paru-parunya. Belum lagi sulitnya bernapas saat tidur dan penyakit GERD alias refluks asam lembang yang sangat erat dengan asma bisa terjadi akibat obesitas.
3. Paparan zat tertentu di tempat kerja
Sebagian orang mungkin saja bekerja pada sebuah tempat yang mengakibatkan dirinya terpapar zat-zat tertentu. Orang yang bekerja di pabrik bisa saja sering terpapar bahan kimia. Mereka yang bekerja di kontraktor mungkin saja sering mendapatkan paparan serbuk kayu atau semen. Semua itu mereka dapatkan dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus.
Menurut jurnal Australian Family Physician, sebanyak 20 – 25 persen orang dewasa dengan asma melaporkan sesungguhnya mereka memiliki tempat kerja yang buruk. Biasanya, asma yang mereka rasakan akan mereda saat tak berada di tempat kerja. Akan tetapi, gejalanya akan terus memburuk selama lingkungan pekerjaannya tetap sama.
4. Polusi udara
Polusi udara yang sering ditemui di lingkungan hidup seseorang, seperti asap rokok, bahan kimia seperti dari asap knalpot, jamur, dan debu dapat memicu terjadinya asma pada orang dewasa. Asap rokok, baik Kamu yang aktif atau merokok secara pasif serta polusi lingkungan dapat meningkatkan risiko Kamu untuk mendapatkan asma pada usia dewasa. Asap rokok diketahui telah menjadi faktor pemicu risiko asma bahkan bukan hanya dewasa, tapi juga anak-anak dengan rentang usia 7 – 33 tahun.
5. Obat-obatan
Meski berguna untuk memperbaiki kondisi kesehatan, beberapa obat-obatan nyatanya dapat mengakibatkan gejala asma memburuk. Aspirin dan beta-blocker adalah contohnya. Bahkan, pada beberapa kasus paracetamol dapat memicu asma.
6. Penyakit saluran pernapasan atas
Rhinitis adalah sebuah penyakit yang diketahui dapat mengakibatkan asma pada orang dewasa. Sebenarnya, belum diketahui apa yang menyebabkannya, akan tetapi sebuah studi menunjukkan kedua penyakit tersebut saling berhubungan. Polip di saluran hidung juga diketahui berperan dalam asma yang telah terjadi pada orang dewasa.
7. Infeksi saluran pernapasan
Infeksi saluran pernapasan sesungguhnya juga cukup menyumbang peran dalam mengakibatkan asma pada orang dewasa. Infeksi {flu} yang parah dapat memicu kondisi ini. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh menurunnya sistem imun {tubuh} akibat usia yang pada akhirnya lebih mudah terserang infeksi, khususnya infeksi saluran pernapasan.
8. Stres
Kondisi pikiran yang stres dapat memicu asma. Beberapa kajia penelitian menunjukkan sesungguhnya orang dengan tingkat stres yang tinggi berpotensi dua sampai tiga kali lipat lebih besar dalam memicu asma pada orang dewasa.
Jenis stres yang diindikasi kuat sebagai pemicu terjadinya asma pada orang dewasa adalah masalah keluarga yang terserang sakit, masalah perkawinan, perceraian, atau konflik dengan atasan. Orang dengan pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi berpotensi 50 persen memiliki asma pada saat dewasa. Stres diketahui telah terbukti mengubah kondisi kesehatan seseorang, termasuk memicu asma pada usia dewasa.