Fakta Unik Kesehatan

Apakah Saya Pasti Kena Meningitis Kalau Leher Berasa Kaku dan Sering Pusing?

Bekerja seharian di depan laptop sering kali membuat leher kaku dan kepala pusing yg tidak bisa diajak kompromi. Nah katanya, kedua keluhan tersebut dapat menandakan gejala meningitis. Benarkah?

Pusing dan leher kaku, apakah positif kena meningitis?

Meningitis atau radang selaput otak adalah penyakit infeksi yang menyerang selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang (meninges).

Sebagian besar kasus meningitis disebabkan oleh virus, tapi bisa juga disebabkan oleh bakteri atau jamur. Semua orang sama berisikonya untuk tertular meningitis. Biasanya seseorang dapat tertular penyakit ini dari kecipratan liur pengidapnya saat ia batuk dan bersin, atau saat berciuman.

Akan tetapi dalam kasus lainnya, meningitis bisa saja berasal dari penyebab yg tidak menular. Misalnya akibat efek samping obat-obatan tertentu, komplikasi penyakit kronis seperti kanker dan lupus, atau komplikasi dari trauma fisik (seperti pukulan serius di kepala maupun pascaoperasi kepala).

Meningitis bukan penyakit yang dapat disepelekan. Penyakit ini bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani dengan tepat dan cepat. Itu sebabnya mendeteksi gejala meningitis sedini akan membantu kesuksesan pengobatannya serta menurunkan peluang komplikasi lebih lanjut.

Satu dari beberapa gejala meningitis yang kerap ditakutkan adalah leher kaku dan kepala pusing. Padahal sebenarnya tidak semua keluhan kaku di leher dan sakit kepala otomatis menunjukkan kalau Kamu terjangkit meningitis.

Salah posisi tidur, postur tubuh yang buruk, serta cedera, merupakan beberapa penyebab leher kaku. Begitu pula dengan kecapekan, terlalu sering menatap layar gadget tanpa jeda, maupun kurang tidur. Semua hal ini {turut} andil sebagai penyebab kepala pusing yang Kamu alami.

Jika pusing bisa sembuh setelah Kamu istirahat dan tidur cukup, atau leher kaku membaik usai dipijat dan dikompres panas, artinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, bila ternyata kedua kondisi tersebut berlangsung terus-menerus bahkan semakin buruk setiap harinya, tandanya ada masalah kesehatan serius yang mengintai Kamu.

hipoglikemia adalah kadar gula darah rendah

Kapan leher kaku dan kepala pusing menjadi gejala meningitis?

Penting untuk memerhatikan seberapa lama leher kaku dan kepala pusing Kamu alami. Berbeda dengan nyeri leher biasa, keluhan leher sakit atau kaku yang jadi tanda meningitis dapat berasa sampai ke bahu. Bahkan sekadar meregangkan leher atau menggerakkan leher ke kanan, kiri, atas, dan bawah, bisa semakin memperparah nyeri leher Kamu.

Rasa sakit dan kaku leher akibat meningitis nantinya akan meluas sampai ke kepala. Ini akibat selaput meninges yang membentang sepanjang otak dan sumsum tulang belakang, {turut} memanjang sampai ke leher. Leher merupakan satu-satunya bagian yang paling fleksibel dari semua area yang dilalui oleh selaput meninges.

Singkatnya, meninges bisa dibilang sebagai “perantara” kepala dan leher, yang pada akhirnya peradangan pada meninges akan memengaruhi gerak leher.

Jika semua kondisi tersebut Kamu alami dalam waktu yang cukup lama, itu bisa jadi tanda meningitis. Akan tetapi tidak berhenti sampai di situ saja. Kamu juga tetap perlu mewaspadai gejala meningitis lainnya seperti:

  • Demam
  • Kelelahan parah
  • Nyeri otot
  • Nafsu makan menurun
  • Mata peka pada cahaya, akibat adanya peradangan saraf di belakang mata

Terkadang, gejala tersebut dapat diiringi dengan timbulnya rasa mual, muntah, sampai penurunan fungsi kognitif. Maka sebaiknya jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter jika Kamu belakangan tidak fit. Terutama ketika gejala tersebut berlangsung lama dan terus bertambah parah dari waktu ke waktu.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button