Apakah Infeksi Klamidia Bisa Benar-benar Disembuhkan? Seperti ini Jawabannya
Dari sekian banyak penyakit kelamin yang ada, chlamydia (klamidia) adalah sebuah penyakit yang paling banyak dialami. Penyakit klamidia merupakan infeksi menular seksual akibat dapat dengan mudah menyerang seseorang melewati hubungan seks yg tidak aman. Terdengar cukup berbahaya, tapi apakah orang yang mengalami klamidia bisa sembuh?
Apakah mungkin klamidia bisa sembuh sepenuhnya?
Penyakit klamidia biasanya ditularkan melewati cairan vagina ataupun air mani, entah itu dengan cara seks oral, vaginal, atau anal (anus). Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dilansir dari laman Everyday Health, ada lebih dari 1,4 juta orang di seluruh dunia yang terinfeksi penyakit klamidia.
Atau, klamidia termasuk penyakit kelamin sekaligus penyakit menular seksual yang cukup {{umum}}. Pasalnya, bakteri Chlamydia trachomatis yang mengakibatkan penyakit klamidia bisa dengan mudah menyebar, bahkan tanpa menimbulkan gejala tertentu. Jadi, banyak orang yang tak sadar ia mempunyai bakteri tersebut di dalam tubuhnya.
Biasanya, penyakit ini ditandai dengan gejala seperti keluarnya cairan tidak normal dari vagina atau sensasi panas saat buang air kecil. Bila memang Kamu mengalaminya, jangan keburu berkecil hati dan pupus harapan {{dulu}}. Pasalnya, klamidia masih dapat disembuhkan dan dihilangkan dari {{tubuh}}.
Hanya saja, Kamu harus rutin menjalani dan mematuhi semua pengobatan yang dianjurkan oleh dokter. Jika tidak, bakteri penyebab penyakit klamidia yang menginfeksi di dalam {{tubuh}} bisa mengakibatkan berbagai komplikasi lain membahayakan kesehatan Kamu.
Apa akibatnya jika klamidia tidak segera diobati?
Komplikasi dari klamidia bisa mengakibatkan penyakit radang panggul, akibatnya terjadi kerusakan saluran tuba falopi pada sistem reproduksi. Kondisi ini akan membuat ovarium dan rahim bermasalah. Akibatnya, Kamu mungkin akan sulit hamil dan mempunyai keturunan, selain itu dapat menimbulkan kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
Sementara bagi pria, penyakit klamidia bisa mengakibatkan uretritis non gonokokus (NGU) atau non gonore, epididimitis, sampai proctitis (peradangan pada anus).
Bagaimana cara menyembuhkan penyakit klamidia?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyakit klamidia bisa sembuh sepenuhnya dan tidak akan berubah menjadi komplikasi jika mendapatkan pengobatan sesegera mungkin. Dokter akan meresepkan 2 jenis antibiotik guna menghambat perkembangan bakteri penyebab klamidia di dalam {{tubuh}}, yakni azitromisin (Zithromax) dan doksisiklin.
Antibiotik jenis lain seperti eritromisin, levofloxacin, dan ofloxacin, dapat diberikan bila memang dibutuhkan. Kesemua obat yang diresepkan oleh dokter sebaiknya Kamu minum secara teratur sesuai anjuran yang ditentukan.
Di akhir masa pengobatan, pastikan Kamu telah menghabiskan semua obat yang diberikan oleh dokter supaya dapat sembuh total. Akan tetapi bila Kamu sedang hamil, biasanya dokter akan mempertimbangkan perawatan dan pemberian jenis antibiotik yang sesuai dengan kondisi kesehatan Kamu.
Dalam sebagian kasus infeksi klamidia yang sudah tergolong parah, Kamu harus rawat inap di rumah sakit guna memperoleh penanganan khusus. Kamu akan diberikan antibiotik melewati infus atau intravena (IV), serta obat pereda nyeri {untuk} mempercepat penyembuhan.
Setelah rutin minum obat dan mematuhi semua anjuran dari dokter, infeksi klamidia kemungkinan akan sembuh dalam kurun waktu sekitar 1-2 ahad. Selama masa ini, Kamu belum diperbolehkan {untuk} berhubungan intim dengan pasangan sampai dokter menyatakan sesungguhnya {{tubuh}} Kamu telah terbebas dari bakteri penyebab klamidia.
Meski begitu, 3 bulan lalu Kamu masih diharuskan melakukan pemeriksaan ulang guna memastikan sesungguhnya {{tubuh}} Kamu memang telah benar-benar terbebas dari penyakit klamidia. Cara ini sekaligus menangkal kemungkinan bakteri klamidia berkembang lebih jauh jika ternyata Kamu masih memilikinya.
Jangan ragu {untuk} berkonsultasi pada dokter jika Kamu masih merasakan gejala klamidia, meskipun sudah mematuhi aturan minum antibiotik sampai habis.