Asmara & Intim

6 Tips Mampu Minta Maaf Pada Pasangan Supaya Hubungan Tetap Harmonis

Minta maaf tampak enteng di lidah, tapi nyatanya berat untuk dilakukan. Apalagi minta maaf pada pasangan. Kadang, ego yang kelewat tinggi bisa membuat kita merasa gengsi untuk minta maaf duluan. Bahkan sampai mau tidak mau mengesampingkan perasaan si dia yang mungkin sudah kepalang kecewa dengan perbuatan Kamu. Lalu ujungnya? Kamu berdua bisa saja makin bertengkar hebat akibat tidak ada yang mau mengalah. Padahal, permasalahan bisa cepat selesai tanpa harus tarik urat jika Kamu tahu bagaimana cara minta maaf yang tepat, kok!

Seperti ini cara minta maaf pada pasangan supaya cepat rujuk

1. Aku kesalahan Kamu

saat bertengkar dengan pasangan

Jangan harap hubungan yang Kamu jalin bersama pasangan akan selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Dalam sebagian waktu, ada masanya Kamu melakukan kesalahan yang menyebabkan pasangan marah. Begitu pula sebaliknya.

Daripada harus terus bertengkar tanpa ada habisnya, cobalah berbesar hati untuk minta maaf duluan dan mengakui kesalahan Kamu (meski pemicu pertengkarannya mungkin bukan gara-gara Kamu).

Anggapannya seperti ini, ketika Kamu berani melakukan suatu kesalahan, baik itu dengan sengaja maupun tidak, seharusnya Kamu juga punya nyali untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan tersebut. Begitu, bukan?

2. Minta maaf setulus hati

pasangan marah

Apalah artinya hubungan asmara yang telah dibina sekian lama tapi kedua belah pihak tidak bisa saling memahami satu sama lain. Terutama ketika sebuah dari Kamu sedang dirundung rasa sedih dan amarah.

Kesampingkan {dulu} semua ego, rasa malu, dan gengsi yang menyelimuti diri Kamu, setelah itu sampaikan permintaan maaf yang tulus dari dalam hati.

Jelaskan apa yang sebenarnya terjadi tanpa terkesan berlebihan. Beri juga sebab lengkap mengapa hal tersebut bisa terjadi tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Sebisa mungkin, usahakan untuk tidak membela diri akibat ditakutkan justru akan menambah runyam permasalahan Kamu berdua. Sebaliknya, tunjukkan keseriusan Kamu dalam meminta maaf dan pastikan kejadian tersebut tidak akan terulang kembali di lalu hari.

3. Posisikan diri sebagai pasangan

pasangan positif mengidap HIV

Kadang kala, kesulitan meminta maaf muncul akibat Kamu tidak merasa ada yang salah dari diri Kamu. Atau dengan kata lain, Kamu menganggap semuanya baik-baik saja. Padahal nyatanya pasangan sedang dilanda rasa kecewa atas sikap dan perbuatan Kamu {dulu}.

Jika ini yang telah terjadi, coba tempatkan diri Kamu sebagai pasangan. Pikirkan dengan baik tentang kemungkinan yang Kamu rasakan bila dihadapkan dengan situasi seperti yang dialami pasangan.

Misalnya seperti ini, pasangan merasa Kamu terlalu dekat dengan rekan kerja di kantor tapi Kamu malah merasa sebaliknya. Menurut Kamu, kedekatan Kamu dan orang tersebut hanyalah sebatas rekan kerja semata dan tidak lebih.

Sekarang, coba pikirkan dan posisikan diri sebagai pasangan dengan segala perilaku yang pernah Kamu lakukan pada teman kerja tersebut. Apakah respon Kamu akan tetap sama dan menganggap hal tersebut biasa saja?

4. Jangan sampai terbawa emosi

pasangan marah

Setelah berani mengakui kesalahan yang Kamu perbuat dengan tulus, selanjutnya jangan sampai terbawa emosi jika pasangan belum benar-benar puas atas penjelasan Kamu.

Ibarat api yang disiram minyak, kobaran amarahnya akan makin menjalar ke mana-mana jika ditambah “disiram” oleh emosi Kamu.

Alih-alih memaksa si dia menerima permintaan maaf Kamu, tenangkanlah diri sendiri {dulu}. Pejamkanlah mata Kamu dan atur napas perlahan sebelum lanjut berbicara untuk meredam emosi. Meluapkan emosi dengan cara yang salah bisa menjerumuskan hubungan Kamu berdua ke dalam masalah baru.

5. Jangan ragu minta maaf berulang kali

masalah kejiwaan

Kadang {butuh} lebih lebih banyak usaha untuk “menebus” kesalahan yang berbuah dari masalah pelik. Jangan berkecil hati bila di awal pasangan tampak tidak mengacuhkan permintaan maaf Kamu.

Sah-sah saja untuk meminta maaf beberapa kali sampai hati pasangan {luluh}, terutama untuk kesalahan yang tergolong serius. Akan tetapi ingat, jangan terkesan memaksa dan merengek. Pastikan setiap ucapan maaf Kamu benar-benar tulus dari dalam hati.

Cara minta maaf yang satu ini akan membuat pasangan melihat seberapa jauh keseriusan dan penyesalan Kamu. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan akan kembali {tumbuh} mengakar dalam jalinan asmara Kamu berdua.

6. Beri pasangan waktu

pasangan berubah

Sama halnya dengan PDKT yang {butuh} proses, memaafkan pun demikian. Kamu tidak bisa memaksa pasangan untuk mengampuni Kamu detik itu juga setelah minta maaf.

Memaksa pasangan untuk memaafkan malah dapat mengacaukan emosinya dan membuat pasangan semakin marah. Tentu Kamu tidak ingin hal ini terjadi, bukan?

Lihat situasi dan kondisinya. Jika pasangan Kamu ingin menyendiri {dulu}, hormatilah keputusannya. Beri ia waktu untuk berpikir dan menenangkan diri. Jika ia sudah menunjukkan tanda-tanda ingin berdamai, barulah Kamu boleh kembali mendekatinya.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button