Fakta Unik Kesehatan

6 Kegunaan Ikan Tongkol yang Bergizi dan Menyehatkan, Tapi Jangan Kebanyakan

Lidah orang Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan rasa ikan tongkol. Ikan dengan daging berwarna putih kehitaman ini kerap juga disebut sebagai ikan tuna kecil. Apa saja kegunaan ikan tongkol {{untuk}} kesehatan?

Kegunaan ikan tongkol {{untuk}} kesehatan

Ikan tongkol punya nama latin Euthynnus affinis. Ikan ini banyak didapati di perairan samudera Pasifik, tak terkecuali di Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Selain tongkol, ikan ini juga punya julukan lain berupa kawakawa di Fiji dan mackerel tuna di Amerika.

1. Kaya vitamin dan mineral

Tongkol masih berasal dari galur yang serupa dengan ikan tuna dan ikan makarel, yaitu famili Scombridae. Maka gizi yang terkandung di dalamnya pun kurang lebih sama.

Per 1 porsi ikan tongkol sebanyak 150 gram, ada beberapa nutrisi yang terkandung. Antara lain:

  • 179 kalori
  • 1 gram lemak
  • 46  mg kolesterol
  • 521 mg natrium
  • 39 gram protein
  • Vitamin A 2%
  • Vitamin C 2%
  • Kalsium 2%
  • Zat besi 13%

2. Berprotein tinggi

Tongkol dapat Kamu jadikan alternatif sumber protein hewani yang murah meriah {{untuk}} makanan sehari-hari. Kandungan protein dalam 150 gram ikan tongkol mencapai 39 gram yang dapat membantu mencukupi kebutuhan protein harian Kamu.

Protein penting {{untuk}} membangun sel serta jaringan baru dalam {{tubuh}} guna menggantikan yang sudah rusak. Selain itu, protein dapat membantu memperbaiki sel yang rusak, meningkatkan sistem imun, dan menguatkan tulang serta otot. Protein juga berfungsi menjaga kesehatan rambut, kulit, {{kuku}}, dan otot {{tubuh}}.

Kekurangan protein merupakan kondisi yang cukup langka terjadi. Akan tetapi, defisiensi dari zat gizi ini bisa membuat Kamu lebih gampang sakit, {{tubuh}} terus berasa lemas, dan lebih lambat sembuh dari luka.

Apabila {{tubuh}} kekurangan protein Kamu dapat berisiko mengalami kekebalan {{tubuh}} yang rendah, luka di {{tubuh}} sembuhnya lambat, dan {{tubuh}} berasa lelah terus.

3. Membantu menurunkan berat badan

Ikan tongkol termasuk rendah kalori, hanya mengandung 179 kalori per 150 gram porsi. Disandingkan dengan kandungan protein tingginya, ikan yang masih satu saudara dengan cakalang dan tuna ini bisa Kamu jadikan menu diet sehari-hari.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan sesungguhnya makan makanan tinggi protein dapat menurunkan kadar ghrelin. Ghrelin adalah hormon yang bertanggung jawab {{untuk}} merangsang rasa lapar yang pada akhirnya bikin Kamu ngidam makan makanan berkarbohidrat.

Penurunan kadar ghrelin artinya dapat membantu mengurangi nafsu makan dan menangkal ngidam makanan berlebih. Protein dapat memperlambat pengosongan lambung yang pada akhirnya membuat Kamu merasa lebih kenyang lebih lama.

4. Menjaga kadar elektrolit {{tubuh}}

Asupan natrium tambahan dari tongkol dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam {{tubuh}}. Natrium juga berperan penting dalam menjaga fungsi saraf dan otot normal.

{{Tubuh}} memperoleh natrium melewati makanan dan minuman sehari-hari. Sebagian besar natrium dalam {{tubuh}} tersimpan dalam darah dan cairan getah bening. Ginjal lalu akan menjaga kadar natrium tetap konsisten dengan rutin membilas kelebihannya urin dan keringat.

Akan tetapi pada saat jumlah yang masuk dan yang dikeluarkan tidak seimbang, persediaan total natrium dalam {{tubuh}} jadi ikut terpengaruh.

Makan ikan tongkol yang berisikan natrium dapat membantu Kamu terhindar dari masalah hiponatremia alias kadar natrium rendah. Saat natrium dalam {{tubuh}} rendah, Kamu rentan terkena dehidrasi, muntah, dan diare.

5. Meningkatkan kesehatan kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid berada di leher. Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme, menghasilkan hormon, dan mempertahankan tingkat energi {{tubuh}}. Apabila kelenjar tiroid terganggu, ini bisa mengakibatkan gejala serius seperti perubahan berat badan drastis, perubahan buang air besar, dan bahkan bisa mengganggu kemampuan seksual Kamu.

Daging ikan tongkol mengandung selenium yang bisa membantu menjaga kesehatan kelenjar tiroid.

6. Membantu meningkatkan fungsi otak

Ikan tongkol mengandung banyak nutrisi yang penting {{untuk}} otak, seperti asam omega-3 dan niacin.

Niacin adalah mineral yang bisa menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia akibat bertambahnya usia. Sedangkan, asam lemak omega-3 dapat meningkatkan fungsi otak dan dapat melindungi dari masalah kesehatan mental seperti depresi.

7. Kaya akan antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang bisa menetralkan radikal bebas berbahaya bagi {{tubuh}}. Penumpukan radikal bebas dalam {{tubuh}} dapat merusak sel dan menimbulkan banyak risiko penyakit, seperti kanker.

Mengonsumsi makanan mengandung antioksidan tinggi sangat baik {{untuk}} menangkal perkembangan kondisi seperti penyakit jantung, diabetes, kanker dan gangguan autoimun tertentu.  

Nah, menurut sebuah kajia penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Biological Chemistry, ikan tongkol mengandung selenoneine tinggi yang juga merupakan sebuah zat antioksidan.

6. Mengurangi peradangan

Peradangan sebenarnar adalah respons {{tubuh}} normal yang muncul pada saat sistem imun bekerja melawan virus, bakteri, infeksi dan penyakit. Biasanya peradangan akan hilang sendirinya seiring dengan kesembuhan penyakit tersebut.

Akan tetapi apabila peradangan terjadi dalam waktu cukup lama, kemungkinan disebabkan akibat peningkatan risiko penyakit tertentu, seperti penyakit jantung dan kanker.

Makan ikan yang berisikan asam lemak omega-3 seperti tuna dan tongkol dapat mempercepat proses penyembuhan peradangan atau menguranginya sama sekali, yang lalu juga mengurangi risiko penyakit.

Pasalnya, asam lemak omega-3 juga sekaligus merupakan antiradang yang kuat. Telah banyak kajia penelitian yang mengamati kegunaan minyak ikan tinggi omega-3 pada penekanan risiko perkembangan penyakit autoimun seperti penyakit Crohn, lupus, rheumatoid arthritis (rematik), dan psoriasis.

Tongkol mungkin mengandung merkuri

Tongkol adalah sebuah jenis ikan yang paling rentan terkontaminasi merkuri. Merkuri atau air raksa (Hg) adalah zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari limba aktivitas manusia, seperti pembakaran, pertanian, dan limbah dari pabrik-pabrik yang menggunakan merkuri.

Limbah bekas rumah tangga ataupun limbah dari pabrik biasanya dibuang ke sungai dan berujung mengendap di laut. Di dalam air, merkuri berubah menjadi zat yang disebut dengan metilmerkuri. Metilmerkuri lalu terserap ke dalam daging ikan dan masuk ke dalam otot-ototnya. 

Paparan berlebihan pada merkuri dapat mengakibatkan kerusakan pada kulit, saluran pencernaan, sistem saraf, ginjal, sampai otak dan jantung.

{{Untuk}} menekan risiko konsumsi merkuri berlebihan dari makanan, sebaiknya konsumsi ikan (apa pun jenisnya) dan ragam seafood lainnya cukup 2 kali seminggu. Batasi juga jumlah porsinya hanya sekitar 150-340 {{untuk}} sekali makan (12 ons per ahad).

Jangan makan tongkol kalengan

Disarankan juga {{untuk}} menghindari makan ikan tongkol yang telah dikemas dalam kalengan. Ikan kalengan umumnya mengandung banyak natrium. Asupan berlebihan dari natrium dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

{{Untuk}} mengakalinya, Kamu bisa membilas ikan kalengan dengan air beberapa kali {{dulu}} sebelum diolah. Cara ini bisa menghilangkan kadar natrium sampai 80 persen dalam ikan kalengan.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button