Asmara & Intim

4 Nasihat Cinta yang Kerap Dilontarkan Padahal Tidak Sepenuhnya Benar

Pahit manisnya sebuah hubungan, baru bisa berasa setelah dijalani langsung. Sayangnya, ada saja masalah yang datang dan pergi. Kadang kala, Kamu mungkin membutuhkan saran atau nasihat jitu dari orang-orang terdekat {untuk} memulai, memulihkan, bahkan mengakhiri kisah kasih hubungan asmara. Dari semua saran tentang percintaan yang paling sering dilontarkan, ternyata ada yang justru keliru. Meski keliru, tetap saja banyak orang yang meyakininya berbagai nasihat cinta ini. Apa saja ya?

Berbagai nasihat cinta yang populer tapi sebenarnya keliru

1. “Pertemuan dengan orang yang tepat akan langsung berasa”

kencan pertama

Nasihat cinta yang satu ini nampaknya sudah sering didengar oleh orang dalam proses pencarian cinta sejati. Tumbuhnya benih-benih cinta sejak pertama kali bertemu, biasanya menandakan kalau orang tersebut adalah sosok yang tepat {untuk} kita.

Berawal dari sinilah para peneliti berusaha mengamati ingatan seseorang mengenai pengalaman yang pernah datang di sepanjang jalinan asmara mereka. Baik dalam sebuah hubungan yang cuma seumur jagung, atau yang sudah bertahun-tahun lamanya.

Nyatanya, perasaan pada saat pertemuan pertama kali dengan si pasangan belum bisa dijadikan patokan apakah Kamu akan cocok dengan si dia. Pasalnya, orang yang merasa bertemu dengan ‘orang yang tepat’ {untuk} pertama kalinya, bisa saja pandangan dan perasaannya berubah setelah mengenal lebih jauh pasangannya.

Begitu pula dengan cinta pada pandangan pertama, para peneliti berasumsi sesungguhnya ini hanya sebatas ketertarikan fisik belaka dan bukan akibat cinta yang sesungguhnya. Ujung-ujungnya, waktulah yang bisa menjawab kebenaran perasaan yang datang di awal pertemuan.

2. “Carilah seseorang yang sifatnya berlawanan, supaya saling melengkapi”

masalah rumah tangga

Konon katanya, merajut asmara dengan orang yang sifat, sikap, dan tingkah lakunya berbanding terbalik dengan kita bisa membuat hubungan lebih awet. Saran tentang percintaan yang satu ini beralasan akibat perbedaan sifat dapat menghindari konflik, sekaligus saling melengkapi sisi baik dan buruk dari kedua belah pihak pasangan.

Sebenarnya seperti ini, ketertarikan tersebut biasanya muncul akibat diri kita sudah terlalu terbiasa dengan sifat dan tingkah laku yang kita miliki saat ini. Jadi, pada saat nantinya bertemu dengan seseorang dengan sifat yang cukup berbeda, Kamu akan mudah terpesona akibat merasa tidak mempunyai hal tersebut.

Ambil contoh, bagi Kamu yang punya kelemahan tidak sabaran mungkin akan gemas saat sedang membuka kunci lemari tapi tidak kunjung berhasil. Pada saat datang orang dengan penuh kesabaran berkata, “Nggak bisa, ya? Kayaknya kamu kurang pas, deh, masukin kuncinya. Sini biar aku bantu”.

Hanya bermodalkan kesabaran yang notabene tidak Kamu miliki, seketika lemari yang tadinya seolah tidak mau terbuka kini jadi gampang dibuka. Itulah yang lalu membuat Kamu percaya harus mencari sosok pasangan yang dapat menutupi kekurangan Kamu.

Tidak sepenuhnya salah memang. Namun, sebuah kajia penelitian yang dimuat dalam jurnal Sociological Perspective, menemukan sesungguhnya sifat-sifat yang pada awalnya membuat terkesima ini nantinya justru dapat berubah sebaliknya. Meski tidak selalu, tapi kemungkinan penyebabnya adalah akibat merasa jenuh dengan perbedaan sifat tersebut.

3. “Bersikap ‘jual mahal’ akan semakin membuat orang lain penasaran”

pantangan yang harus dihindari setelah putus cinta

Pernah mendengar nasihat cinta yang bilang, “Kalau suka, jangan langsung ditunjukkan terang-terangan. Coba ‘jual mahal’ saja {{dulu}} biar dia penasaran”? Di awal, strategi {untuk} menggaet calon pasangan ini mungkin bekerja dengan cukup baik, si dia tampak mulai penasaran dan semakin berusaha berjuang {untuk} mendapatkan Kamu.

Akan tetapi kalau terlalu lama, dia bisa saja berpikir sesungguhnya Kamu tidak menyukainya yang pada akhirnya malas {untuk} merespon segala perjuangannya. Akhirnya, dia lebih memilih {untuk} pergi dan mencari orang lain yang dirasa lebih mudah didapatkan.

Mungkin maksudnya baik, yakni ingin memberi tahu si dia sesungguhnya Kamu bukanlah orang bisa didapatkan dengan mudah. Hanya saja, pastikan Kamu tidak mengulur waktu terlalu lama dan segera tunjukkan kalau Kamu juga tertarik padanya.

4. “Jangan {{dulu}} menunjukkan sifat asli sebelum terikat komitmen pasti”

membicarakan menstruasi

Tidak sedikit orang yang merasa “tertipu” dengan sifat dan sikap pasangannya saat masa pdkt, yang ternyata berbanding terbalik dengan sikapnya setelah resmi berpacaran atau bahkan menikah. Apakah Kamu termasuk sebuah korban, atau justru menjadi pelaku trik ini?

Semua ini sebenarnya berawal dari nasihat cinta yang menganjurkan {untuk} selalu bersikap manis, memberikan kesan yang baik, dan menutupi sifat buruk saat dalam masa penjajakan. Tujuannya tentu {untuk} menarik rasa simpatik dari si dia supaya lebih tertarik, yang pada akhirnya semakin yakin {untuk} melabuhkan hatinya pada Kamu.

Sebab jika terlalu cepat menunjukkan perilaku asli secara terang-terangan, ditakutkan si dia justru akan pergi dan merasa ilfeel {untuk} berhubungan lebih jauh dengan Kamu. Begitu bukan?

Padahal, membiarkan pasangan mengenal Kamu secara fisik dan emosional akan membantu terciptanya hubungan jujur dan apa terdapat. Di sisi lain, cara ini bisa membantu menilai seberapa jauh keseriusan pasangan {untuk} terus bersama Kamu.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button