Mengungkap 4 Fakta Kesuburan Wanita yang Sering Diabaikan atau Tidak Dipahami
Bagi pasangan yang ingin memiliki anak, kesuburan adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan. Akan tetapi, masih banyak beredar hal-hal mengenai kesuburan wanita yang belum tentu benar. Banyak orang yang menganggap wanitalah yang paling banyak memiliki masalah kesuburan. Padahal, pria juga dapat jadi penyebab pasangan tidak subur. Apalagi mitos yang harus dibongkar seputar kesuburan wanita? Cek fakta-faktanya di bawah ini, yuk!
Beberapa fakta tentang kesuburan wanita
1. Sehat belum tentu subur
Secara keseluruhan, memiliki kesehatan yang baik tidak selalu menjadi pertanda sesungguhnya Kamu subur. Olahraga teratur, melakukan pola makan sehat, serta memiliki kolesterol dan tingkat tekanan darah yang normal itu baik. Akan tetapi, itu tidak berarti Kamu dijamin subur.
Satu dari 10 pasangan usia subur yang sehat bisa mengalami masalah kesuburan. Penyebabnya macam-macam. Faktor terbesar yang memengaruhi kesuburan adalah sesuatu yg tidak dapat dikendalikan, seperti usia. Hal ini diutarakan oleh dr. Sam Thatcher, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Center for Applied Reproductive Science di Tennessee, Amerika Serikat.
Pada wanita sehat, puncak kesuburannya berada di pertengahan usia 20-an, mulai menurun pada usia 27 tahun, setelah itu semakin {turun} di usia 37 tahun.
Jika Kamu berusia di pertengahan 30-an atau lebih dan sedang mencoba untuk hamil, usahanya harus ekstra. Kamu perlu mencari tahu kapan waktu Kamu ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur) dan bercinta di waktu yang tepat.
2. Bisa saja suami yg tidak subur
Kesuburan wanita jauh lebih sering dipertanyakan jika sepasang suami istri tidak kunjung mendapat momongan. Padahal, ketidaksuburan bisa datang dari pihak istri maupun suami.
Bahkan, penyebab infertilitas (tidak subur) bisa berlipat ganda. Maksudnya, baik istri maupun suami dua-duanya memiliki masalah kesuburan. Ini sering disebut dengan infertilitas faktor campuran.
3. Bercinta saat ovulasi dijamin paling tokcer
Jika Kamu mencoba untuk hamil, Kamu mungkin berpikir untuk melakukan hubungan seks setiap hari dan saat ovulasi (ketika sel telur matang dilepaskan oleh indung telur). Padahal tidak mesti seperti itu. Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita sampai 3 hari setelah berhubungan seks. Hal yang terpenting adalah mengetahui kapan masa subur Kamu.
Masa subur wanita adalah sekitar masa ovulasi yaitu antara 12-14 hari sebelum waktu menstruasi berikutnya. Umumnya masa subur wanita mulai terjadi pada hari ke 10-17 setelah hari pertama haid terakhir, jika siklus menstruasi Kamu berlangsung selama 28 hari.
Sementara masa paling subur wanita adalah 5 hari sebelum ovulasi (pelepasan sel telur) dan pada hari Kamu ovulasi. Oleh akibat itu, dr. Melisa Holmes, seorang dosen kebidanan dan ginekologi di Medical University of South Carolina di Amerika Serikat menyarankan untuk melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum ovulasi. Seks di waktu tersebut adalah peluang besar untuk cepat hamil.
Akan tetapi, siklus menstruasi dan masa subur setiap wanita berbeda-beda, maka Kamu harus menghitung masa subur Kamu sendiri lewat Kalkulator Masa Subur Hello Sehat.
4. Berat badan memengaruhi peluang hamil
Jika {tubuh} Kamu kekurangan gizi kronis, Kamu tidak dapat menstruasi akibat minimal 22 persen lemak {tubuh} diperlukan untuk ovulasi. Tak cuma terlalu kurus, kelebihan berat badan dapat mengubah hormon dan menghambat ovulasi.
Berat badan tidak hanya berpotensi memengaruhi kesuburan, tetapi juga kesehatan kandungan. Menurut March of Dimes, wanita hamil yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes. Selain itu, wanita yang kelebihan berat badan lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.