4 Fakta Menarik yang Perlu Kamu Tahu Seputar Obat Antivirus
Antivirus atau antiviral adalah obat yang dipakai {untuk} menangkal serangan virus. Obat ini akan bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan virus sekaligus meredakan gejala suatu penyakit. Supaya lebih memahami seputar obat antivirus, simak berbagai fakta menarik di balik obat ini, yuk!
Beragam fakta unik mengenai obat antivirus
Masih banyak orang yang menganggap sesungguhnya antibiotik bisa digunakan {untuk} penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Padahal, obat antibiotik hanya mampu {untuk} melawan bakteri. Sementara, bagi Kamu yang terserang virus, Kamu akan diberikan obat antivirus. Lalu, seperti apa ya obat antivirus ini? Apakah cara kerjanya seperti antibiotik?
1. Obat antivirus bekerja secara spesifik di dalam {{tubuh}}
Pada saat menyerang {{tubuh}}, virus pembawa penyakit akan masuk ke dalam sel-sel {untuk} berkembang dan memperbanyak diri. Selama proses tersebut, virus akan terus-menerus menghancurkan serta menginfeksi sel-sel sehat di dalam {{tubuh}}.
Itu sebabnya, dalam sebagian waktu lalu Kamu akan mulai merasakan berbagai gejala. Di sinilah obat antiviral atau antivirus diperlukan {untuk} menghambat pertumbuhan virus yang pada akhirnya tidak menimbulkan gejala yang lebih parah.
Tak semua obat antiviral sama, hal ini tergantung dengan jenis penyakit yang diderita. Contohnya, obat {untuk} {{flu}} tentu akan berbeda dengan obat yang ditujukan bagi pasien hepatitis atau herpes.
2. Petunjuk penggunaan obat antivirus bisa berbeda-beda {untuk} setiap orang
Selain tergantung dengan jenis penyakitnya, setiap obat antiviral juga punya petunjuk konsumsi yang berbeda-beda. Bahkan meskipun sama-sama bertujuan {untuk} menyembuhkan satu jenis penyakit yang serupa.
Ambil contoh, obat antiviral khusus penyakit flu yang ada banyak jenisnya. Ternyata setiap jenis obat tersebut harus diminum dengan cara yang berbeda. Contohnya oseltamivir (Tamiflu®) yang biasanya tersedia dalam bentuk pil atau cairan, zanamivir (Relenza®) dalam bentuk {{bubuk}}, sampai peramivir (Rapivab®) yang diberikan melewati cairan infus atau intravena (IV)
Semua jenis obat antivirus atau antiviral tersebut akan diberikan dalam jangka waktu dan dosis minum yang berbeda, tergantung dari usia, jenis, serta tujuan konsumsi obat. Entah {untuk} sekadar pencegahan, atau sudah dalam tahap menyembuhkan penyakit.
3. Semakin cepat diminum, semakin cepat sembuh
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kerja obat antivirus semakin baik jika diminum secepatnya, setelah Kamu diketahui mengalami penyakit infeksi. Jadi, pada saat Kamu langsung mengonsumsi obat antivirus, obat tersebut akan langsung menangkal gejala penyakit semakit buruk.
Selain itu, risiko komplikasi yang mungkin timbul dari penyakit tersebut setidaknya bisa dikurangi berkat obat antivirus.
4. Obat antivirus {untuk} {{flu}} itu aman bagi ibu hamil
Jika terserang {{flu}} saat hamil, mungkin Kamu ragu {untuk} minum obat-obatan tertentu. Padahal nyatanya, sah-sah saja {untuk} minum obat antiviral atau antivirus saat hamil, akibat obat tersebut dapat meredakan gejala.
Melansir dari laman Mayo Clinic, wanita yang sedang hamil berisiko lebih besar {untuk} mengalami komplikasi penyakit akibat {{flu}} ketimbang wanita lain yg tidak dalam kondisi hamil. Itulah mengapa minum obat antiviral bukan hanya mampu memulihkan kondisi {{tubuh}} Kamu, tapi juga membantu menangkal munculnya komplikasi dari {{flu}} yang lebih serius.
Dengan catatan, Kamu tetap berkonsultasi diawal dengan dokter terkait kondisi kesehatan Kamu. Dokter nantinya akan memberikan resep obat antiviral yang aman {untuk} menyembuhkan {{flu}} pada saat sedang hamil.