3 Trik Menata Emosi yang Memuncak Saat Bertengkar dengan Pasangan
Mustahil rasanya jika ada sepasang kekasih yang mengaku tidak pernah bertengkar sama sekali. Setidaknya satu kali, pasti Kamu pernah adu {{mulut}} dengan pasangan mengenai permasalahan sepele, sampai yang cukup besar sekali pun. Sayangnya, tidak semua orang mampu mengontrol emosinya dengan baik selama cekcok berlangsung. Tentu Kamu tidak ingin pertengkaran menjadi semakin runyam, bukan? Ada baiknya, pahami {{dulu}} cara mengendalikan emosi selama bertengkar.
Seperti ini cara mengendalikan emosi saat bertengkar dengan pasangan
1. Tarik napas dalam
Emosi yang sudah tidak bisa lagi terbendung merupakan sumber utama pertengkaran antara Kamu dan pasangan, terlepas dari apa pun pemicu awalnya. Di saat seperti ini, biasanya {{tubuh}} akan lebih tegang, napas memburu, serta detak jantung cenderung tidak teratur. Begitu dijelaskan oleh Robert Nicholson, PhD, selaku asisten dosen di Saint Louis University.
Solusinya, coba ambil napas panjang lalu hembuskan secara perlahan sembari menenangkan diri sendiri. Meski tampak sepele, tapi cara mengendalikan emosi yang satu ini diyakini bisa membuat {{tubuh}} lebih nyaman dan meredakan api amarah yang sedang meledak-ledak.
2. Luangkan waktu {untuk} menyendiri
Membiarkan diri tenggelam di dalam pertengkaran hebat malah dapat membuat emosi Kamu semakin sulit dikontrol. Yang ada, mungkin akan ada sebuah pihak yang tersakiti akibat respon pasangannya selama pertengkaran berlangsung.
Entah itu yang cuma sekadar adu argumen, atau sampai main tangan pada pasangannya. Sebelum pasangan telanjur kecewa dengan perlakuan kasar Kamu, sebaiknya segera sudahi pertengkaran dan luangkan waktu {untuk} menyendiri sejenak.
Menjauhi sumber pemicu emosi setidaknya bisa membantu menenangkan {{tubuh}} dan pikiran. Jalan-jalan di sekitar taman, {{duduk}} di kafe favorit, atau sekadar memejamkan mata seorang diri di kamar bisa jadi pilihan cara mengendalikan emosi yang mampu.
Pikirkan mengenai perasaan pasangan dan kondisi hubungan Kamu kali ini. Jangan sampai, Kamu mengutamakan emosi sampai akhirnya membuat hubungan semakin runyam.
Kamu dapat melakukan berbagai aktivitas yang menyebabkan hati tenang dan senang. Hal ini akan mengalihkan pikiran Kamu dari rasa amarah dan emosi yang meluap-luap. Tentu saja setelah Kamu merasa lebih baik, Kamu dapat bertemu pasangan dan mendiskusikan masalah yang lalu dengan pikiran yang dingin.
3. Jika tidak kunjung berhasil, coba konsultasikan pada psikolog
Meski kerap diibaratkan sebagai {{bumbu}} penyedap dalam suatu hubungan, hadirnya pertengkaran dapat jadi tidak sehat jika tujuannya hanya {untuk} saling menyalahkan dan mengedepankan ego masing-masing. Apalagi jika pertengkaran disertai dengan kekerasan fisik.
Bukannya akan menyelesaikan masalah, aksi main tangan ini justru dapat memperparah pertengkaran bahkan menimbulkan masalah baru yang merusak keharmonisan hubungan Kamu berdua.
Jika ini yang Kamu alami, berkonsultasi dengan seorang psikolog mungkin merupakan jawaban terbaik {untuk} membantu meredam emosi yang sudah sulit {untuk} dikontrol.